BPBD Garut Masih Tunggu Arahan BMKG Terkait Status Hidrometeorologi

Aah Anwar Saefulloh, Kalak BPBD Garut
Aah Anwar Saefulloh, Kalak BPBD Garut
0 Komentar

GARUT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut hingga saat ini masih menunggu informasi dan petunjuk resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait status siaga darurat hidrometeorologi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Garut, Aah Anwar Saefulloh.

“Siaga darurat hidrometeorologi sampai saat ini belum ada informasi dan petunjuk dari BMKG. Intinya kita masih menunggu apakah hidrometeorologi ini masih berlanjut, tapi sampai sejauh ini belum,” ujar Aah Anwar Saefulloh, Sabtu (7/6).

Ia menambahkan bahwa intensitas hujan di Garut sudah mulai berkurang dan puncak musim hujan disebut telah terlewati. “Hujan sudah mulai berkurang, puncaknya sudah lewat hanya sekali-kali saja. Sampai saat ini tidak terlalu pemicu bencana begitu,” jelasnya.

Baca Juga:Sektor Pertanian dan Jasa di Garut Mendominasi Penyerapan Tenaga Kerja, Industri Manufaktur Masih MinimYudha Anggota DPRD Garut Tinjau Korban Kebakaran di Cidatar, Rumah Korban Hangus Saat Hari Raya

Meski demikian, BPBD Garut tetap waspada terhadap potensi bencana lain, khususnya tanah longsor. Aah mengungkapkan, saat ini sedang dalam kajian oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait peristiwa longsor tanah bergerak di Pasirwangi.

“Longsor tanah bergerak di Pasirwangi kita sedang dalam kajian oleh PVMBG. Kita ajukan ke sana. Terus yang di 12 lokasi mengalami pergeseran dan nanti kita rapatkan mana yang harus ditangani secara cepat sesuai rekomendasi PVMBG,” paparnya.

Dua belas lokasi yang mengalami pergeseran tanah dan menjadi perhatian BPBD Garut tersebar di beberapa kecamatan, meliputi Pasirwangi, Cisewu, Talegong, Banjarwangi, Bungbulang, dan Singajaya. BPBD Garut akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan bencana yang cepat dan tepat.(rizki)

0 Komentar