GARUT – Setelah digegerkan dengan pengakuan Abdul Rosid sebagai Imam Mahdi, Kades Panyindangan, Pakenjeng, Garut Nurjaman Ilahi menduga bahwa Abdul mengalami gangguan jiwa.
Menurutnya, kasus ini sudah beberapa kali dilakukan mediasi, Abdul pun selalu datang jika dipanggil ke Desa untuk mediasi, namun cara bicara Abdul yang membingungkan.
Atas kondisi itu Nurjaman menduga bahwa Abdul Rosid perlu menjalani rehabilitasi mental karena sikap dan pemikirannya yang dinilai tidak stabil.
Baca Juga:Pengaku Imam Mahdi Dipantau Ketat agar Ajarannya Tidak MenyebarKades Panyindangan Ungkap Pekerjaan Pengaku Imam Mahdi asal Pakenjeng Garut
“Kalau saya sendiri berpendapat Abdul Rosid harusnya di rehab urusan mentalnya, soalnya kalau ngobrol dengan saya seperti ada kelainan jiwa dan diajak biacara juga suka gak nyambung,” ungkap Nurjaman, Jumat (7/3).
Ia juga menekankan bahwa Abdul Rosid sudah lama diketahui sebagai pimpinan aliran sesat, bahkan sempat akan diusir dari Kampung Panyindangan. Oleh karena itu, penanganan terhadapnya harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk mempertimbangkan aspek kejiwaannya.
“Dulu itu sempat mau di usir karena ajaran sesat ini sudah lama, cuman kondisinya waktu itu sangat ramai. Ya intinya kan orang itu sudah diketahui sebagai pimpinan aliran sesat, kemudian mungkin secara mentalnya. (Jadi) urusi dulu secara kejiwaannya, kalau memang bermasalah ya bisa dimasukan ke rumah sakit jiwa kan,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya perlu diperhatikan juga pengikutnya yang sebagian besar adalah keluarga dan kerabatnya. Bila kemudian ada pengikut yang berasal dari luar lingkungan wilayahnya, mereka diketahui masih keterkaitan keluarganya.
“Yang sudah jelas-jelas Abdul sebagai ketuanya dan masalah kejiwaannya, tapi kan masalahnya juga termasuk keluarganya dan pengikut-pengikutnya. Anak (dan) mantunya juga ikut jaringan itu, nah bisa dikatakan kan mereka itu orang normal yang ikut terjerumus” jelasnya.
Setelah video pengakuannya viral, Abdul Rosid juga mengklaim dirinya sebagai jenderal bintang empat. Menurut Nurjaman, pernyataan tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa Abdul Rosid mengalami gangguan kejiwaan.
Saat ini, pihak desa masih terus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pihak-pihak lainnya untuk menentukan langkah terbaik dalam menangani kasus ini tanpa menimbulkan keresahan di masyarakat. (Rizki Peratami)