GARUT – Eman (70), warga Kampung Pasirbajing, RT 02 RW 02, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut terus berjuang bersama istrinya menjadi seorang pemulung di TPA Pasirbajing.
Saat ditemui di saung atau lapaknya, Eman sedang beristirahat sedangkan sang istrinya Jojoh sedang melanjutkan pekerjaanya, “saya sedang istirahat saja dulu pak, gantian dengan istri saya,” Katanya, Selasa (21/1).
Eman setiap hari memulung sampah di TPA Pasirbajing ini sampai jam 3 sore, dan penjualan hasilnya setiap satu minggu sekali.
Baca Juga:Warga dan Pemulung Mengeluhkan Sampah dari Bandung Dibuang ke GarutSampah dari Bandung yang Dibuang ke Pasirbajing Garut Ada Perjanjian Kerjasama
“Paling jam 3 juga sudah selesai, engga tidur disini. Kalau ini (rongsokanya) dikumpulkan dulu selama satu minggu, kemudian dijual ke bandarnya ada disana,” ungkapnya.
Eman yang mengaku sudah puluhan tahun menjadi pemulung itu, menyebutkan bahwa penghasilanya itu berkisar antara Rp 250-350 ribu per minggunya.
“tidak tentu sih, kadang 200 ribu, 250 ribu, paling besar ya 350 ribuan seminggunya,” pungkasnya. (Ale)