Bacan, Batu Akik Eksotis Asal Maluku Utara yang Jadi Buruan Kolektor

Bacan, Batu Akik Eksotis Asal Maluku Utara yang Jadi Buruan Kolektor
Batu akik bacan Palamea
0 Komentar

Radar Garut- Dari antara ragam kekayaan alam Indonesia yang memukau, Maluku Utara menyimpan sebuah harta karun yang begitu istimewa: batu Bacan. Bukan sekadar batu mulia biasa, Bacan telah lama memikat hati para kolektor dan pencinta batu akik berkat keindahannya yang memancar alami dan sejarahnya yang kaya.

Warna hijau toskanya yang eksotis, kadang berpadu dengan semburat biru atau hitam, membuat setiap batu Bacan tampil unik dan tak pernah sama. Namun, daya tariknya tak berhenti di situ.

Asal Usul dan Keunikan Batu Bacan

Batu Bacan berasal dari Pulau Bacan, yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Nama “Bacan” sendiri diambil dari nama pulau tersebut, yang dikenal sebagai salah satu penghasil batu mulia terbaik di Indonesia.

Baca Juga:Zat Radioaktif dalam Bom Nuklir: Rahasia di Balik Ledakan Paling Dahsyat Buatan ManusiaMengenal Bom Torpedo: Fungsi, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Salah satu daya tarik utama batu Bacan adalah kemampuannya mengalami proses kristalisasi secara alami setelah dipoles dan disimpan dalam waktu lama.

Warna hijau toska atau biru kehijauan pada Bacan dapat semakin jernih dan tajam, membuat batu ini terlihat hidup dan terus “tumbuh”. Ciri inilah yang membuat Bacan disebut sebagai “batu hidup”.

Jenis-Jenis Batu Bacan

Terdapat beberapa varian batu Bacan yang terkenal di kalangan kolektor:

  1. Bacan Doko – Dikenal dengan warna hijau tua yang solid dan memiliki struktur kristal yang sangat halus.
  2. Bacan Palamea – Memiliki warna hijau kebiruan dan kadang disertai serat halus, memberikan kesan artistik yang tinggi.
  3. Bacan Obi – Berbeda dari dua jenis sebelumnya, Bacan Obi cenderung berwarna kuning hingga merah, dan meski kurang populer dibanding Doko dan Palamea, tetap dicari karena keunikannya.

Mengapa Bacan Begitu Diminati?

Selain keindahan visualnya, Bacan memiliki nilai historis dan kultural yang tinggi. Konon, batu ini telah digunakan oleh para bangsawan dan raja sejak zaman Kesultanan Bacan. Bahkan, banyak yang meyakini bahwa Bacan memiliki energi spiritual yang dapat membawa keberuntungan dan ketenangan bagi pemakainya.

Di pasar internasional, batu Bacan mulai dikenal setelah sempat menjadi tren di kalangan kolektor batu mulia Asia, terutama dari Jepang, Tiongkok, dan Singapura. Harga batu ini bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari kualitas, kejernihan, dan ukuran.

0 Komentar