Ketua DPRD Garut Soroti Janji Kampanye Syakur–Putri di Sektor Ekonomi yang Belum Terealisasi

Aris Munandar (Foto Rizka)
Aris Munandar (Foto Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Janji kampanye pasangan Bupati dan Wakil Bupati Garut, Syakur–Putri, mulai mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar, yang menyoroti belum terealisasinya program-program unggulan di bidang perekonomian.

Salah satu janji yang paling menonjol dari pasangan kepala daerah tersebut adalah program bantuan “Hidup Hebat” senilai Rp2 juta bagi warga prasejahtera serta target ambisius untuk menciptakan 100 ribu lapangan kerja baru. Namun, hingga saat ini, Aris menilai bahwa realisasi janji-janji tersebut belum dilaksanakan.

Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar mengatakan bahwa janji kampanye terkait lapangan pekerjaan itu tidak mungkin diselesaikan dengan singkat.

Baca Juga:Kekerasan Seksual Marak Terjadi di Dunia Kampus, KemenPPPA Minta Kemendiktisaintek Perkuat PencegahanWarga Garut Geram, Bocah 5 Tahun Diduga Jadi Korban Pencabulan oleh Keluarga Sendiri

“Kalau itu jelas tadi disampaikan juga oleh Wakil Bupati bahwa memang ketika janji kampanye itu kan ada yang bisa diselesaikan secara instan ataupun secara jangka panjang, Contoh terkait masalah lapangan pekerjaan itu tidak mungkin selesai dengan singkat ya, pasti itu jangan jangka panjang,” ujarnya, Kamis (10/4).

Aris juga menyinggung program bantuan untuk UMKM yang sempat dijanjikan. Menurutnya, saat ini perencanaan program tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama Bappeda, melalui dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Terkait masalah bantuan UMKM dan lain sebagainya itu tadi saya sudah sampaikan bahwa Bappeda Garut itu sedang melaksanakan perencanaan RKPD ataupun RPJMD terkait masalah janji kampanye apa saja yang bisa direalisasikan secara peraturan dan perundangan-perundangan di Kabupaten Garut,” ucap Aris.

Meskipun beberapa program belum berjalan, Aris menegaskan bahwa pemerintah daerah saat ini tengah fokus menyusun alokasi anggaran untuk 2026 dan penyesuaian anggaran di tahun 2025. Oleh karena itu, belum ada realisasi konkret dari janji-janji yang disampaikan selama masa kampanye.

“Belum, karena ini lagi proses kan, lagi proses kita, lagi proses penyusunan anggaran untuk perencanaan ya 2026 dan juga perubahan di 2025,” katanya.

Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran tahun ini dialokasikan untuk sektor pelayanan publik, salah satunya adalah pembangunan dan penyelesaian fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Cibatu dan Malangbong.

0 Komentar