RADAR GARUT – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti kondisi lingkungan di Jawa Barat yang saat ini mengalami krisis pohon. Menurutnya, berkurangnya jumlah pohon di Jawa Barat telah memicu berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya adalah banjir yang semakin sering terjadi.
Hal ini diungkapkan Dedi Mulyadi dalam kanal YouTube @LEMBUR PAKUAN CHANNEL. Dalam video tersebut, ia mengajak berbagai pihak dari kalangan pimpinan perbankan di Jawa Barat serta para kepala kantor wilayah untuk berdiskusi di bawah pohon. Pemilihan lokasi diskusi ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai simbol betapa pentingnya kepedulian terhadap penghijauan di Jawa Barat.
Dampak Serius dari Krisis Pohon
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pola pikir yang hanya berorientasi pada ekonomi telah menyebabkan eksploitasi alam secara besar-besaran. Banyak pohon ditebang tanpa mempertimbangkan dampak ekologisnya, sehingga menyebabkan berbagai masalah lingkungan.
Baca Juga:Ini yang Akan Jadi Dasar Dedi Mulyadi Mengeksekusi Wisata di Daerah PerbukitanWarga Perum Cempaka Pertahankan Tradisi Salam-Salaman di Hari Raya
” Kenapa di bawah pohon, karena hari ini Jawa Barat lagi krisis pohon. Karena cara berpikirnya semuanya ekonomi, akhirnya pohonnya ditebangin, karena pohonnya ditebangin kemudian airnya mengalir ke sungai yang sudah mengalami pendangkalan, setelah mengalami pendangkalan sungainya mengalami penyempitan, setelah mengalami penyempitan, hujan yang hanya 20 milimeter sampai 30 milimeter sudah berhasil menenggelamkan Bekasi,” ujar dedi mulyadi.
Salah satu dampak nyata dari krisis pohon ini adalah banjir besar yang melanda Bekasi. Menurut perhitungan yang dilakukan Dedi, biaya pemulihan (recovery) akibat banjir tersebut mencapai lebih dari 10 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan bahwa kelalaian dalam menjaga lingkungan dapat berdampak besar terhadap biaya ekonomi.
“Setelah saya hitung biaya recovery-nya lebih dari 10 triliun. Artinya bahwa hal-hal yang sederhana yang kita sepelekan, sering kali berdampak pada cost ekonomi yang sangat tinggi,” ujarnya.
Aksi Nyata Dedi Mulyadi
Sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi lebih memilih terjun langsung ke lapangan untuk menangani berbagai permasalahan lingkungan. Ia mengaku belum pernah duduk di kursi gubernur karena kesibukannya dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah di Jawa Barat.
Bahkan, Dedi kerap turun langsung ke sungai untuk membersihkan sampah tanpa menggunakan perlengkapan alat pelindung diri (APD). Tindakan ini ia lakukan sebagai contoh nyata bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.