Bencana ini bukan penutup tahun yang kita harapkan. Duka yang menyelimuti para keluarga korban adalah luka yang kita rasakan bersama sebagai bangsa. Namun di tengah kepedihan itu, mungkin inilah alarm paling keras yang pernah diteriakkan alam kepada kita, sebuah peringatan bahwa kelalaian tidak lagi bisa ditawar.
Pertanyaannya kini sederhana namun menentukan: apakah kita akan kembali menutup telinga, atau akhirnya belajar, berbenah, dan berubah sebelum luka yang sama kembali menggenang di tahun-tahun mendatang? Semoga para penyintas diberi kekuatan untuk bangkit, dan semoga kita sebagai masyarakat mampu menjadikan bencana ini titik balik untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan hormat terhadap alam. Hubungan yang saling menjaga.
Penulis:
RachminawatiAnggota Majelis PAUDASMEN PWA Jawa BaratDosen Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
