Perjalanan hidup Erlyanie adalah bukti bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari tempat yang paling sederhana. Perempuan yang kini dikenal sebagai founder B Erl Cosmetics itu memulai langkahnya dari kehidupan yang penuh keterbatasan.
Namun, tekad kuat, kerja keras, dan keberaniannya membawanya menjadi salah satu pengusaha kosmetik yang diakui di Indonesia.
Saat industri kosmetik berkembang pesat dan diminati banyak pelaku usaha, Erlyanie justru sudah lebih dulu menapaki jalur ini melalui brand B Erl Cosmetics yang ia bangun dari nol, dari keringat masa mudanya saat merantau ke Jakarta.
Baca Juga:Lapas Garut Lepas Dua Pegawai Purna Bakti: Momen Haru Penuh Apresiasi untuk Yunan Suginar dan SutrisnoKeluhan Warga Terjawab, Jalan yang Rusak di Karangpawitan Garut Akhirnya Ditambal
Awal Mimpinya Berani Merantau Usai Lulus SD
Dalam podcast bersama Disway.id, Erlyanie mengungkapkan bahwa keinginan menjadi pengusaha sebenarnya sudah muncul sejak usia sangat muda.
“Aku ini beda dari anak-anak seusiaku di kampung, saat kelas 3 SD aku berkhayal ingin menjadi pengusaha sukses,” ungkap wanita asal Boyolali itu.
Impian itu ia bawa sebagai tujuan hidup, terutama untuk mengangkat derajat orang tuanya. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan membuatnya memberanikan diri merantau ke Jakarta.
Dengan hanya membawa tiga potong baju yang dibungkus kresek hitam, ia berpamitan pada keluarganya untuk mengejar mimpi.
Menjadi ART dan Jalan Panjang Mencari Penghidupan
Setibanya di Jakarta, pekerjaan pertama yang dilamar Erlyanie adalah sebagai asisten rumah tangga. Ia melakukan berbagai pekerjaan rumah mencuci, mengepel, hingga mencuci piring demi menyambung hidup. Namun upah yang diterimanya sangat kecil, hanya sekitar Rp100 ribu per bulan.
Ia berpindah dari satu majikan ke majikan lain. Di tempat kedua, ia bahkan tidak menerima gaji selama dua tahun. Meski begitu, ia tetap bekerja dengan tekun hingga dianggap seperti keluarga sendiri.
Suatu hari, kesempatan datang dari arah tak terduga. Karena sering melewati SMP di dekat tempat ia bekerja, kepala sekolah memanggilnya dan justru menawarkan kesempatan untuk bersekolah.
Baca Juga:Revitalisasi Hampir Rampung, Pasar Ciawitali Garut Siap Masuki Tahap Lanjutan di 2026Ikan Laut Belum Jadi Menu MBG di Garut, Diskanak Garut Sebut Kendalanya dari Harga
Erlyanie menerimanya dengan semangat, tanpa meninggalkan tugasnya sebagai ART. Perjalanan ini terus ia jalani hingga lulus SMA. Setelah itu, ia meminta izin kepada majikannya untuk mencari pengalaman kerja lain sekaligus melanjutkan kuliah di kampus yang terjangkau.
