Selama ini, kata Beni, kebiasaan nelayan di Garut itu ketika dapat tangkapan ikan biasanya langsung dijual keluar, karena mereka kebanyakan tidak mempunyai cold storage yang memadai.
Hal inilah yang kemudian juga menjadi faktor penyebab tingginya harga ikan di tingkat nelayan Garut.
“Jadi karena selama ini kan, hasil panen nelayan langsung keluar. Tidak bisa disimpan karena memang kita tidak punya cold storage yang memadai begitu. Nah, ada kemarin cold storage yang dibangun oleh pemerintah pusat, operasionalnya tidak berbanding dengan produksi yang disimpan. Jadi, akhirnya produksinya juga, akhirnya jadi mahal satuannya begitu. Nah, ini yang sedang kita coba pikirkan,” katanya.
Baca Juga:Kadinkes Garut Sebut 268 SPPG Sudah Terdaftar, SLHS Ditargetkan Rampung Tahun IniPenuh Rintangan, Warga Cijelereun Kulon Akhirnya Punya Jalan Tembus Mobil
Beni menegaskan, ketika berbicara pasokan ikan laut di Garut, untuk memenuhi kebutuhan MBG beberapa bulan mungkin saja cukup.
Tetapi masalahnya, MBG ini membutuhkan pasokan yang pasti dan kontinyu atau tidak boleh tersendat. Maka dari itu keberadaan cold storage dengan kapasitas besar sangat diperlukan untuk mensupport program ini.
“Kalau lihat dari produksi sebetulnya cukup, memungkinkan untuk beberapa bulan pasokan. Tinggal salah satunya upaya kita untuk mensupport cold storage. Ini kan baru satu nih cold storage kita yang ada di Caringin. Nah, satu lagi kita sedang dorong di Cimari Muara. Nah, sekarang sedang proses pembangunan itu juga bantuan dari pusat,” tutupnya.(Feri)
