GARUT – Di sudut pemukiman padat penduduk di Kampung Patrol RT 03 RW 06, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, berdiri sebuah rumah tua yang kondisinya hampir runtuh.
Rumah itu milik seorang lansia berusia 74 tahun, Emak Iyam, yang tinggal bersama anak, menantu, serta empat cucunya, atau total tujuh jiwa hidup di bawah satu atap rapuh yang membahayakan.
Hampir seluruh bagian rumah mengalami kerusakan. Plafon berlubang, atap bocor di banyak titik, dan struktur bangunan sudah lapuk dimakan usia. Kondisi tersebut membuat Emak Iyam dan keluarganya terus diliputi rasa takut.
Baca Juga:Kulit Kusam, Flek Membandel, dan Garis Halus Mulai Muncul? Serum Generasi Baru dari Korea Jadi SolusinyaRamalan Keberuntungan Shio Tahun 2026, Energi Kuda Api yang Membawa Perubahan Besar!
Tanda bahaya bahkan sudah tampak nyata. Belum lama ini, bagian dinding dapur roboh, dan sebelumnya Emak Iyam sempat terjatuh dari lantai dua karena papan lantai ambruk ketika ia injak.
“Emak pernah jatuh dari lantai atas karena lantainya sudah lapuk. Untung emak tersangkut, kalau tidak mungkin sudah terperosok ke bawah. Emak selalu khawatir, bagaimana kalau rumah tiba-tiba ambruk waktu kami tidur,” tutur Emak Iyam.
Tak lama setelah insiden itu, dinding dapur kembali roboh dan menimbulkan suara menggelegar. Emak Iyam terkejut ketika mengetahui bahwa bagian rumahnya runtuh begitu saja.
Setelah kejadian dapur roboh, sejumlah pihak dari Pemerintah Kabupaten Garut meninjau langsung lokasi rumah Emak Iyam untuk melihat kondisi sebenarnya. Koordinasi dengan beberapa SKPD sudah dilakukan agar rumah tersebut bisa segera mendapatkan penanganan.
“Mudah-mudahan bantuan datang cepat. Waktu kejadian, ada pak Dewan dan petugas SKPD datang memberi bantuan. Emak berharap rumah ini bisa segera diperbaiki,” katanya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Emak Iyam tidak memiliki penghasilan. Ia hanya bergantung pada bantuan sosial yang ia terima. Sementara itu, satu-satunya tulang punggung keluarga adalah menantunya yang bekerja sebagai pencari barang rongsokan.
“Selama ini emak mengandalkan makan dari bansos. Menantu emak juga bantu dari kerja rongsok,” ucapnya.
Baca Juga:Gebyar Mancing Mania Jadi Magnet Wisata Embung Padaawas, dan Bangkitkan Ekonomi DesaSering Tidak Percaya Diri Karena Bau Badan & Ketiak Gelap? Ini Solusi Praktisnya
Kasi Kesra Kelurahan Sukakarya, Eti Rosmiati membenarkan bahwa rumah Emak Iyam sudah tidak layak huni. Ia mengaku telah melaporkan kondisi ini ke berbagai instansi, termasuk Disperkim, Dinsos, BPBD, hingga Kemensos RI.
