GARUT – Kabupaten Garut, saat ini memasuki status darurat Hidrometeorologi basah, dan tanggap darurat, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Garut, hingga mengakibatkan banyak infrastruktur dan bangunan sekolah rusak.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Komisi II, H. Imat Rohimat, mengatakan bahwa memang bulan ini cuaca ekstrem tengah melanda Garut, sehingga infrastruktur banyak yang rusak.
“Memang pada tahun ini, bulan ini ya, curah hujan sangat tinggi sekali, terus cuaca ekstrim lah, memang banyak infrastruktur yang ada di Garut banyak yang rusak, apalagi ketika melihat jalan-jalan yang drainasenya itu dangkal kecil air meluap itu merusak jalan satu itu,” katanya.
Baca Juga:PGRI Garut Akan Tekankan Profesionalitas Guru dan Solidaritas di Hari Guru NasionalPemerintah Janjikan Reformasi Besar di Hari Guru, Dari Beasiswa Hingga Kenaikan Tunjangan Sertifikasi
Menurutnya, bukan hanya hanya infrastruktur tetapi banyak juga bangunan sekolah yang dibangun lama itu rusak, contohnya di Banyuresmi.
“Yang kedua ada bangunan-bangunan ya, bangunan contoh sekolah ya sekolah di daerah mungkin yang sudah lama itu ada yang jebol, ada yang gentingnya ambruk ada juga yang benteng-benteng di pinggirnya longsor, dibanyuresmi itu termasuk itu jebol,” ucapnya.
Maka dari itu, pihaknya berharap kepada pihak eksekutif agar mengambil langkah dengan cepat, contohnya melalui anggaran sisa Biaya Tak Terduga (BTT) tahun 2025.
“Nah kami harapkan dari pihak eksekutif itu segera ambil sikap ya melalui mungkin ada dari BTT, anggaran BTT, mana yang paling krusial itu harus segera dilakukan,” sambungnya.
Menurut Imat, menyangkut bangunan sekolah yang rusak, itu merupakan fasilitas belajar anak-anak, jangan sampai sekolah diliburkan lama akibat bangunan belum diperbaiki.
“Itu mana saja diinventarisir oleh dinas pendidikan, sekolah mana saja yang rusak,” jelasnya.
Kendati demikian, Imat mendesak pihak eksekutif segera ambil langkah cepat, agar semua infrastruktur dan bangunan sekolah yang sempat rusak agar segera diperbaiki. (Muhamad Rizka)