GARUT – Sekretariat Masyarakat Anak (SEMAK), menyoroti terkait interaksi antara orangtua dan anak sangat kurang, sehingga bisa menimbulkan perlindungan bagi anak sangat kurang, Nenden menyampaikan hal tersebut di acara “Gerakan Garut Ramah Anak” di Ciplaz Garut.
Nenden Rosita dari SEMAK, menuturkan bahwa hampir kebanyakan orangtua ketika interaksi dengan anak hanya dua jam bahkan bisa kurang, maka hal tersebut bisa menimbulkan kurangnya perlindungan bagi anak.
“Di dalam prosesnya, kami peroleh orang tua dengan anak hanya melakukan interaksi, satu hari itu hanya dua jam saja. Bahkan banyak sekali, berjuta-juta orangtua yang melakukan interaksi dengan anak kurang dari satu jam. Bagaimana perlindungan anak dan kualitas anak dapat terwujud, sementara kita hanya bisa berinteraksi dengan anak kita, itu hanya kurang dari satu jam,” ujarnya, Rabu (5/11).
Baca Juga:Gerakan Garut Ramah Anak, Aktivis Semak Soroti Anak JalananTPT di Garut Kota Roboh Akibat Hujan, Akses Jalan Masih Dilakukan Pembersihan
Kemudian, terkait dengan hak partisipasi anak, kata Nenden, anak harus didengar ketika mereka berpendapat, anak juga harus dilibatkan dalam hal apapun agar bisa membentuk kebijakan ramah anak, jangan sampai anak hanya menjadi formalitas saja.
“Anak juga harus didengarkan ketika mereka berpendapat, anak juga harus dilibatkan dalam pembentukan kebijakan yang ramah anak. Jangan sampai kita pembahasannya terkait dengan anak, bahasanya tentang kebijakan anak, program anak, tapi anak yang didatangkan hanya sebatas formalitas saja,” katanya.
Menurut Nenden, cara orangtua dalam mentreatmen anak harus disesuaikan dengan usia nya, agar yang disampaikan oleh orangtua, anak pun menerima sesuai kondisinyaa.
Kendati demikian, ketika ada permasalahan antara anak dan orangtua, harus diselesaikan oleh keduanya, jangan sampai anak mencari jawaban diluar kapasitasnya.
“Cara orangtua mentreatment anak yang baik berbeda dengan anak balita, cara orangtua memberikan perlakuan anak balita berbeda dengan anak remaja, anak remaja yang biasanya berada di fase permasalahan nya sangat tinggi, masa pubertas, perubahan hormon, jadi ketika berbicara masalah anak, tentu orangtua harus ada disini, jangan sampai anak mencari jawaban diluar kapasitasnya,” pungkasnya. (Muhamad Rizka)
