GARUT – Dalam beberapa tahun terakhir, situasi dan kondisi preeklampsi menunjukkan peningkatan tren kejadian seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat dan meningkatnya angka kehamilan pada usia muda dan usia lanjut, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Preeklampsi merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang serius dan berpotensi mengancam nyawa ibu dan janin. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang menetap setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan adanya protein dalam urin dan kerusakan organ lain.
Kejadian preeklampsi di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, selalu ada dalam setiap tahunnya sehingga menjadi salah satu tantangan utama dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di Puskesmas Cisurupan dan perlu solusi yang tepat.
Baca Juga:Pemkab Garut Rencanakan Bangun Jalan Baru untuk Mengurai Kemacetan di MaktalPemkab Garut Perbaiki Sejumlah Jalan dari Anggaran Perubahan 2025, Ada Suntikan Uang Rp60 Miliar
Sebagai salah satu upaya promotif dan preventif untuk menekan kejadian preeklampsi di Desa Karamatwangi Kecamatan Cisurupan, 4 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya menciptakan berbagai program inovasi yang selaras dengan kebutuhan penyelesaian masalah preeklampsi pada ibu hamil. Inovasi ini disusun berdasarkan urgensi kebutuhan bahwa masyarakat perlu mengetahui dan memahami dampak akibat kejadian preeklampsi terhadap ibu dan bayi.
Program inovasi yang dibuat meliputi:
- DEDI RESTI PREEKLAMPSI (Deteksi Dini Risiko Tinggi Preeaklampsi) yaitu edukasi yang diberikan kepada Masyarakat untuk mencegah terjadinya preeklampsi.
- GEMA MALAM GAPREK (Gerakan Makan Makanan Alami untuk Cegah Preeklampsia) yaitu seruan kepada masayarakat untuk mengonsumsi makanan dengan memanfaatkan bahan olahan makanan lokal.
- GARPU SERBU (Gerakan Keluarga Semua Ikut Bantu) merupakan inovasi yang bertujuan agar Masyarakat bergotong royong membantu jika ada ibu hamil yang mengalami preeklampsi.
- LABU JEMBAR (Layanan Ambulan Jemput Antar) yaitu program dengan meningkatkan peran layanan ambulan untuk menjemput ibu bersalin dari rumah menuju Puskesmas Cisurupan.
Kegiatan ini berlangsung di balai Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, pada 9 Oktober 2025 melibatkan warga masyarakat terdiri dari ibu hamil, ibu balita yang didampingi suami, kader kesehatan, tokoh Masyarakat dan perangkat desa, Bidan pnanggung jawab praktik mahasiswa, Bidan koordinator KIA dan Kepala TU yang mewakili Kepala Puskesmas Cisurupan.
