Cerita Warga yang Sekolahkan Anaknya: Gaji Dibawah UMR, Bayar Sekolah Mahal, Pinjol dan Bank Emok jadi Pilihan

penerimaan siswa baru di salah satu SMP Negeri di Garut
penerimaan siswa baru di salah satu SMP Negeri di Garut (Foto Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

Sani memilih untuk tidak melaporkan persoalan biaya ini kepada pihak berwenang. Baginya, yang terpenting adalah anaknya bisa bersekolah seperti anak-anak lainnya.

“Saya agak takut untuk lapor persoalan ini. Yang penting anak saya bisa sekolah sama yang lainnya, masalah pembayaran mah bisa dicari,” ujarnya pasrah.

Kisah Sani mencerminkan salah satu dilema dari sekian banyak orang tua dengan kondisi ekonomi serupa. Di satu sisi, mereka memiliki harapan besar agar anak-anaknya bisa meraih pendidikan setinggi mungkin, namun di sisi lain tingginya biaya pendidikan, terutama saat transisi jenjang, menjadi hambatan besar yang memaksa mereka mengambil risiko finansial demi masa depan sang buah hati.

Baca Juga:Pembongkaran Lapak PKL di Jalur Provinsi Dimulai, Pedagang Menanti Kebijakan RelokasiBupati Garut Sayangkan Sekolah yang Tagih Langsung Biaya Seragam saat Pendaftaran

Ditengah segala kerumitan, satu-satunya fokusnya adalah memastikan anaknya tetap bisa mengenyam pendidikan.

“Menurut saya mah ya yang penting anak saya bisa sekolah, masalah yang ada di dalamnya saya enggak tahu dan enggak tahu harus gimana, yang penting bisa bayar sekolah saja we, suami juga kan hanya pedagang tempe jadi andalannya bank emok aja,” pungkas Sani. (Rizki Peratami)

0 Komentar