Ada Sekolah Swasta di Garut yang Baru Mendapatkan 7 Siswa, Dampak Penambahan Rombel Sekolah Negeri

Sekretaris Umum FKSS Garut, Imam Kamaludin
Sekretaris Umum FKSS Garut, Imam Kamaludin
0 Komentar

Garut – Kebijakan penambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai merugikan sekolah swasta di Kabupaten Garut. Akibat kebijakan tersebut, beberapa sekolah swasta mengalami penurunan drastis dalam penerimaan siswa baru tahun ini.

Sekretaris Umum Forum Kepala SMP Swasta (FKSS) Kabupaten Garut, Imam Kamaludin, mengungkapkan penurunan penerimaan siswa baru di sekolah swasta mencapai 30 hingga 40 persen. Bahkan, ada salah satu sekolah swasta di wilayah Tarogong Kidul dan Garut Kota yang hingga saat ini hanya mendapatkan tujuh orang pendaftar, padahal dalam waktu dekat akan memasuki masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

“Jelas terpengaruh dari tahun kemarin saja atau di tahun-tahun sebelumnya juga sudah sangat berpengaruh, terjadi penurunan yang sangat signifikan dari mulai 30 persen sampai dengan 40 persen penurunannya, hari ini malah ada satu sekolah di daerah perkotaan, saya tidak akan menyebutkan sekolahnya, itu sampai hari ini baru ada siswa yang daftar 7 orang, di Tarogong Kidul dan Garut Kota itu ada sekolah swasta, sedangkan hari Senin sudah masuk hari pertama, ini kan problem sebetulnya. Di sisi lain ada yang overload, di sisi lain juga ada sekolah yang sangat kekurangan,” katanya.

Baca Juga:Penerimaan Siswa di Sekolah Swasta Garut Turun 30-40 Persen, Dampak Penambahan Rombel Sekolah NegeriBupati Garut: Jika Masyarakat Pesisir Sejahtera, Ancaman Narkoban Bisa Dicegah

Imam menjelaskan, FKSS saat ini tengah melakukan kajian dan akan mengkonsultasikan permasalahan ini kepada pihak legislatif serta berencana mengajak Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk berdiskusi guna mencari solusi terbaik bagi sekolah-sekolah swasta yang terdampak.

” Langkah dari kami, kemarin sedang melakukan pengkajian, setelah itu mungkin kami juga akan melakukan langkah-langkah apakah akan dikonsultasikan kepada legislatif atau kami juga akan mengajak diskusi dinas pendidikan seperti apa solusi yang terbaik untuk sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat, oleh yayasan atau oleh swasta ini,” ucapnya.

Imam berharap adanya keberpihakan, keadilan, dan kesetaraan dalam kebijakan pendidikan agar sekolah swasta tetap dapat berperan dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Garut. Ia menekankan bahwa kelebihan jumlah siswa dalam satu rombel di sekolah negeri akan mengurangi efektivitas dan kenyamanan proses belajar mengajar.

0 Komentar