GARUT – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut terus melanjutkan proses revitalisasi Pasar Ciawitali, termasuk penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Merdeka. Salah satu upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah pengecatan mural pada dinding pasar.
Kepala Disperindag ESDM Garut, Ridwan Effendi, menyampaikan bahwa kegiatan penataan PKL akan terus dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan surat edaran yang berlaku.
“Kelanjutan penataan PKL di sepanjang Jalan Merdeka sesuai dengan surat edaran, dari ini kita akan terus secara konsisten dilakukan,” ujarnya, Kamis (5/6).
Baca Juga:Pemkab Garut Mulai Program Perbaikan Jalan Perkotaan Sepanjang 4,4 Km dengan Anggaran Rp5.6 MKabupaten Garut Tingkatkan Kualitas SDM di Tengah Badai PHK Nasional
“Bahkan tidak hanya itu, kita juga sesuai arah Pak Bupati ingin lebih, kedepannya ingin lebih mempercantik di kawasan itu. Kita sudah berupaya dengan swadaya, kerjasama juga dengan para pedagang di pasar, kemarin sudah dilaksanakan pembersihan dinding pasar yang semula tertutup oleh. Kios-kios liar para pedagang yang sekarang sudah dikosongkan dan sudah dibersihkan dalam waktu dekat insya Allah akan ada pengecatan mural disitu,” jelasnya.
Ridwan menegaskan bahwa pengecatan mural tersebut tidak menggunakan anggaran pemerintah daerah, melainkan hasil partisipasi dari pedagang dan sponsorship.
“Ini swadaya, Swadaya para pedagang, kita juga ada sponsorship di situ, Ya agar lebih mempercantik,” tambahnya.
Sementara itu, terkait kondisi trotoar yang rusak akibat kios liar, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk segera melakukan perbaikan.
“Trotoar nya itu pun juga nanti Pak Bupati sudah memberikan arahan ke dinas PUPR, nanti kewenangannya di PUPR untuk dilakukan penataannya,” katanya.
Menanggapi keberadaan PKL yang masih berjualan di luar pasar, Ridwan menyebut banyak dari mereka merupakan penyuplai barang dagangan yang memilih menjajakan langsung produknya. Ia menyarankan agar mereka bekerja sama dengan pedagang di dalam pasar agar penataan bisa berjalan efektif.
“Solusinya sebetulnya kan kita konsen di jalan itu, dan mereka banyak yang dulunya bukan pedagang, banyak penyuplay. Penyuplay komoditi dagangan di pasar. Tapi dengan satu dan lain hal, mereka menjajakan sendiri. Biasanya menyuplay ke dalam gitu, Ini mereka menjajakan sendiri, padahal kalau mereka bisa kerjasama, titip jual, misalkan dengan pedagangnya di dalam, selesai,” tutupnya. (rizka)