GARUT – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut memastikan bahwa stok sapi kurban aman dan mencukupi.
Kepala Diskanak Garut, Beni Yoga, menyampaikan bahwa kebutuhan sapi kurban di Garut tahun lalu berkisar antara 8.500 hingga 9.000 ekor. Menariknya, tahun ini stok sapi lokal masih melimpah dan belum terlihat lonjakan permintaan.
“Nah ini sapi yang memang kebutuhannya kan kemarin hampir 8.500 sampai tahun kemarin hampir sampai 8.000 sampai 9.000 sapi saja. Ya mudah-mudahan ya, karena kalau melihat respon dari beberapa peternak yang ada ini. Melihatnya ya stok masih sangat banyak, yang pesan-pesan juga belum begitu rame,” ujarnya, Senin (5/5).
Baca Juga:Siswa Bermasalah Bakal Wajib Militer, Ini Kata Bupati GarutAgar Kekerasan Seksual Tak Terulang, Begini Kata Bupati Garut
Mayoritas sapi kurban yang tersedia di Garut berasal dari peternakan lokal. Berdasarkan data terakhir, sekitar 7.200 ekor sapi sudah siap. Jika perkiraan kebutuhan total mencapai 8.000–8.500 ekor, berarti sisanya sekitar 1.500 ekor akan didatangkan dari luar daerah.
“Nah biasanya menjelang awal keberangkatan haji ini pesanan ke masing-masing peternak itu sudah begitu tinggi. Nah sekarang kelihatannya agak landai, nggak tahu mungkin masalah ya ada yang beli dan sebagainya ya,” jelasnya.
“Yang utama pasti di Kabupaten Garut, Dari data yang ada yang lokal, Dari data yang ada kemarin kita sudah ada 7.200 an kurang lebih. Nah kalau kebutuhan sekitar 8.000 atau 8.500, jadi 1.500an lebih lah dari luar. Ada yang pembesaran, ada yang memang lokal kita Pembesaran dari lahir,” katanya.
“Ya, sebenarnya gini ya. di kita itu kan rata-rata karena kemampuan peternak ya jadi rata-rata di umur 3-4 bulan maksimal 5 bulan itu pedai itu sudah dijual untuk pembesaran di luar Jawa nah biasanya setelah layak untuk jadi pedaging, masuk lagi ke kita nah itu rata-rata di 30-40% dari populasi yang ada di Kabupaten Garut, kalau lihat, Ya mudah-mudahan seperti kemarin lah, tahun kemarin kan hampir 9.000 ekor ya. Tahun kemarin kita masih ada stok sekitar 8.000 ekoran lebih, jadi rata-rata 1.000 ekoran dari luar,” jelasnya.
Soal harga, Beni menjelaskan bahwa sapi kurban tahun ini dipatok mulai dari Rp15–16 juta. Namun, untuk sapi yang benar-benar layak dijadikan hewan kurban, terutama yang berbobot besar, harganya bisa mencapai Rp20–21 juta.