GARUT – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan, efisiensi anggaran di Kabupaten Garut dikonsentrasikan pada dua hal (pos).
yang pertama kata Nurdin, efisiensi itu dari alokasi khusus yang sifatnya untuk infrastruktur. Yaitu kurang lebih sebesar Rp30 miliar. Dan yang kedua dari Dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp48 miliar.
“Jadi efisiensi ini di Garut itu dikonsentrasikan pada dua hal. Yang pertama dana dari alokasi khusus yang sifatnya untuk infrastruktur, Jadi infrastruktur sebesar 30 miliaran lebih lah kita hitung, Yang kedua juga terkait dengan dari DAK. DAK juga sama, kurang lebih 48 miliar Itu juga hilang. Sehingga infrastruktur inilah yang hilang, Sehingga perintah Inpres 1 2025 disarankan agar itu bisa ditutup dengan kegiatan-kegiatan yang tidak terukur cepat seremonial itu, yang Alhamdulillah sudah kita konsentrasikan di titik-titik tadi,” ujarnya, Selasa (22/4).
Baca Juga:Harga Bapokting di Pasar Ciawitali Garut Belum StabilKisah Inspiratif Anton: Sukses Budidaya Ikan Nila Bioflok, Pakan Lebih Irit
Untuk menutupi hilangnya sejumlah pos akibat efisiensi ini, akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Garut.
“Dana efisiensi untuk menutup yang tadi, tapi karena besar kan tidak mencukupi, akhirnya hanya konsentrasi untuk infrastruktur. Insya Allah mungkin ke depan menjadi pikiran, jadi katakanlah kebijakan Bapak bupati untuk menutupi program-program terkait DAK yang akan menghilang. Karena kejadiannya cukup besar 48 miliar, sehingga inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Garut,” pungkasnya. (rizka)