RADAR GARUT – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan harapan besarnya terhadap rencana reaktivasi 11 jalur kereta api di wilayah Jawa Barat. Program yang diinisiasi pemerintah pusat bersama Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini diharapkan menjadi motor penghubung antar daerah sekaligus memperkenalkan pesona alam Jawa Barat kepada masyarakat.
Dedi menilai, reaktivasi jalur kereta api bukan sekadar proyek transportasi, melainkan juga sarana untuk memudahkan akses dan mengenalkan keindahan alam yang tersebar di berbagai sudut Tatar Sunda.
” Mudah-mudahan ke depan Jawa Barat terkoneksi dengan jalur kereta api melewati alam yang indah, gunung yang hijau, sawah yang terhampar luas, laut yang bergemuruh dengan ombaknya, pokoknya lima tahun ke depan Jawa Barat istimewa,” ujar Dedi Mulyadi belum lama ini, saat rakor bersama Kemenhub dan PT KAI.
Baca Juga:Jalur Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari Akan Direaktivasi, Begini SejarahnyaBUMDes Diutamakan Harus Masuk Sebagai Penyuplai Program Makan Bergizi Gratis
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan optimisme bahwa program reaktivasi jalur kereta api ini bisa berjalan lancar dan sesuai harapan. Optimisme itu, menurutnya, muncul dari suasana positif yang tampak dalam rapat bersama para petinggi PT KAI dan jajaran Kemenhub.
” Ini kita baru selesai rapat, iya kan. dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI. Wajah-wajah cerah penuh harapan, walaupun jalannya berkelok-kelok tetapi hidupnya tetap lurus,” ujarnya.
Program reaktivasi jalur kereta api ini mencakup jalur-jalur legendaris yang sempat nonaktif. Di antaranya jalur Garut-Cikajang di Kabupaten Garut yang pernah dinobatkan sebagai jalur terjal. Dimana stasiun Cikajang sendiri pernah dinyatakan sebagai stasiun yang berada di daerah paling tinggi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Di Jawa Barat sendiri ada 11 jalur yang akan direaktivasi dan dana yang akan dialokasikan untuk program ini sekitar 20 Triliun rupiah.***