Pemkab Garut Buka Gelar Pangan Murah di Kecamatan Sucinaraja

Gelar Pangan Murah
Gelar Pangan Murah
0 Komentar

GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kembali membuka Gelar Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Kecamatan Sucinaraja.

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Garut, Dedy Mulyadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri.

“Alhamdulillah, melalui Gelar Pangan Murah ini, masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Ramadan hingga Idulfitri 1446 Hijriah,” ujar Dedy, Rabu (26/2).

Baca Juga:Jadwal Sekolah Selama Ramadan di Garut, Siswa Tetap Belajar di Sekolah 18 HariBRI Tunjukkan 5 Komitmen Nyata untuk Dorong Peningkatan Kualitas dan Daya Saing UMKM

Dedy menambahkan GPM merupakan salah satu strategi pengendalian inflasi daerah sesuai instruksi Bupati dan Wakil Bupati Garut. Ia memastikan strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

“Meskipun harga cabai rawit merah masih fluktuatif secara nasional, tetapi dengan adanya GPM ini, kami berharap harga cabai bisa turun sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.

Ia menambahkan bahwa GPM sebelumnya telah dilakukan di Kecamatan Cihurip dan kini diadakan di Sucinaraja, kedepannya ia akan memperluas kegiatan tersebut di kecamatan lain agar lebih banyak masyarakat yang terbantu.

Selain itu, kepala DKP Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menjelaskan bahwa GPM merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam memastikan masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga murah.

“Kami menyediakan bahan pangan di bawah harga pasar. Antusiasme masyarakat sangat tinggi karena mereka memang membutuhkan pangan untuk persiapan Ramadan,” jelas Yani.

Menurutnya, DKP menyediakan berbagai bahan pokok dalam GPM ini, termasuk beras, gula, minyak goreng, telur, sayuran, daging, dan ikan. “Total stok yang kami siapkan mencapai tiga ton, di luar komoditas sayuran dan daging,” katanya.

Untuk memastikan pemerataan, sistem kupon diterapkan dalam pembelian. “Kupon ini dibagikan melalui pemerintah kecamatan dan desa sehari sebelum pelaksanaan GPM agar lebih tertib,” tambahnya.

Baca Juga:Berlibur di Pantai Eksotis Garut, Tempat Ini Bisa Jadi Pilihan Libur Tahun Baru 2025Liburan Boleh, Tapi Jangan Nyampah! Begini Imbauan Pemprov Jabar

Ia menegaskan bahwa pemilihan lokasi GPM didasarkan pada kajian Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang dilakukan setiap bulan. “Kami ingin memastikan para penjual tidak menaikkan harga seenaknya. Dengan adanya GPM, masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih wajar,” jelasnya.

0 Komentar