GARUT – Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) Tarogong, Garut, Jawa Barat menjadi salah satu dari 44 lokasi uji coba program makan bergizi gratis yang ditetapkan oleh pemerintah, Kamis (26/12). Kegiatan digelar mulai 26 hingga 28 Desember 2024 dengan sasaran utama balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Mega Gifar, Wakil Kepala Satuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Persis Tarogong mengatakan bahwa uji coba sebelumnya direncanakan untuk anak sekolah. Namun, karena bertepatan dengan masa liburan, sasaran dialihkan ke balita dan ibu hamil.
“Uji coba dilaksanakan pada tanggal 26 Desember sampai tanggal 28, awalnya sasaran anak sekolah, namun karena anak sekolahnya sedang libur jadi sekarang target sasaran balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Uji coba kali ini sebagai evaluasi, tentunya untuk kedepannya apa kurangnya apa kendalanya, apa hambatannya supaya nanti ketika pelaksanaannya pada bulan januari itu berjalan dengan lancar” jelas Mega.
Baca Juga:Beragam Makanan Khas Garut Berbahan Dasar Aci yang Populer di IndonesiaDisparbud Garut Digandeng Yayasan Bakti Barito, Rehabilitasi Lahan Berbasis Agroekoduwisata
Ia menyebut bahwa selama tiga hari, PPI Tarogong akan melaksanakan uji coba program makan bergizi dengan sasaran balita dan ibu hamil. Uji coba yang dilakukan merupakan persiapan sebelum pelaksanaan program secara reguler yang direncanakan dimulai pada Januari 2025.
“Tiga hari ini kita melakukan uji coba, sasarannya balita dan ibu hamil nanti per januari Inshaallah secara reguler akan dilaksanakan dengan sasaran para santri di ponpes tarogong ini berjumlah 3.640 plus dengan ibu hamil dan ibu menyusui” lanjutnya.
Sementara, Pimpinan PPI Tarogong HM Iqbal Santoso melalui Pengurus Pusat Persatuan Islam, Luthfi Lukmanul Hakim mengatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memberdayakan petani lokal. Bahan baku seperti sayur dan buah-buahan dipasok dari koperasi atau BUMDes setempat yang bekerja sama dengan kelompok tani di desa.
“Selama ini kita ada koperasi, kemudian juga ada mitra, kita juga ada ngambil barang dari jamaah, orang sekitar baik yang bertani disini atau yang berjualan di pasar guntur, itu sudah terjalin lebih kurang hampir 30 tahun, makannya dengan program ini otomatis ada penambahan kapasitas pembelian, mudah-mudahan jadi anugerah tersendiri bagi semuanya” kata Lutfi.