RADARGARUT.ID – Garut merupakan salah satu wilayah yang ada di Jawa Barat yang punya segudang cerita tersendiri.
Banyak hal yang menarik di wilayah dengan julukan “Swiss van Java” mulai dari wisata, kuliner, hingga fakta unik lainnya.
Salah satu hal menarik selain wisata alam Garut ialah sektor usaha pangkas rambut yang terkenal.
Baca Juga:Rekomendasi Franchise Kopi Keliling Terbaik 2025 yang Cocok Untuk Pebisnis PemulaTol Getaci Singkatan dari Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, Proyek Jalan Tol yang Ditargetkan Selesai pada 2029!
Ya, usaha pangkas rambut di Garut telah dikenal luas di seluruh Indonesia bukan tanpa alasan.
Keterampilan para tukang cukur asal Garut dalam memangkas rambut sudah diakui sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun.
Bagi kamu yang penasaran mengapa Garut dikenal sebagai “gudangnya” tukang cukur, berikut asal-usulnya.
Punya Sejarah yang Panjang
Banyaknya tukang cukur di Garut punya sejarah yang cukup panjang, dimulai pada tahun 1930.
Sejarahnya dimula ketika warga Banyuresmi bernama Haji Idi yang menjadi tukang cukur menir-menir (sebutan pria Belanda) di Garut.
Pada era tersebut, banyak tukang cukur di Garut bermunculan karena usahanya yang dianggap mudah untuk membawa keuntungan.
Alat cukur yang digunakan pada tahun tersebut masih berupa alat tradisional seperti gunting dan sisir, sebelum berganti ke alat cukur modern pada tahun 1950.
Baca Juga:Jangan Sampai Tertipu, Bantuan Subsidi Upah Oktober 2025 Ternyata Hoaks, Cek Faktanya!Rekomendasi Tempat Tambal Ban Tip Top di Sekitar Wilayah Garut yang Murah dan Pelayanannya Ramah!
Di tahun tersebut juga banyak tukang cukur yang membuka usahanya dengan cara menjual jasa cukur keliling dan membuka lapak sederhana.
Hingga munculah konflik DI/TII di Garut yang membuat banyak warga Garut ketakutan dan meninggalkan garut, termasuk tukang cukur yang kemudian membuka usaha pangkas rambut di kota lain.
Banyak tukang cukur Garut saat ini yang menggunakan nama usahanya dengan “Asgar” alias Asal Garut.
Itulah asal-usul kenapa banyak tukang cukur bermunculan di Garut, yang bermula ketika Haji Idi yang menjadi tukang cukur menir-menir Belanda, dan munculnya konflik DI/TII di Garut yang membuat tukang cukur di Garut menyebarkan usahanya keluar kota garut.
