Garut – Memasuki hari kedelapan masa tanggap darurat tahap dua, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut kini memfokuskan upaya pada percepatan perbaikan infrastruktur yang terdampak bencana di sejumlah wilayah.
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefulloh, menjelaskan bahwa progres perbaikan infrastruktur dalam penanganan darurat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen.
“Kan sekarang hari ke-8 dari tanggap darurat yang tahap kedua, kita sekarang fokus kepada penyelesaian infrastruktur yang sedang dikerjakan dalam penanganan darurat infrastruktur,” ujar Aah Anwar Saefulloh,Kalak BPBD Garut.
Baca Juga:Hasil Seleksi Direksi PDAM Garut Segera Diumumkan, Begini Kata SekdaAnggota DPRD Jabar Memo Hermawan Serap Aspirasi 193 Petani Kopi di Bungbulang Garut
Ia berharap perbaikan ini dapat selesai dalam waktu dekat, sehingga segera bisa diajukan untuk proses pembayaran setelah dilakukan review oleh Inspektorat.
” Laporan terakhir ini sudah di atas 50%. Mudah-mudahan tidak lama lagi ya, dua hari, tiga hari ke depan beres. Sehingga nanti pembayarannya kita ajukan review dulu oleh Inspektorat seperti kelayakan, besaran untuk pembayarannya ya, di review dulu oleh Inspektorat,” ucapnya.
Aah menegaskan, perbaikan infrastruktur yang dilakukan saat ini bersifat penanganan darurat dan belum permanen, mengingat keterbatasan waktu dalam masa tanggap darurat.
“Iya yang infrastruktur penanganan darurat, penguatan saja, jadi tidak sifat permanen. karena waktu tidak akan Cukup untuk permanen, jadi penanganan darurat yang penting, jembatan itu bisa dilalui,” tambahnya.
Selanjutnya, Aah menyampaikan bahwa ada 6 lokasi yang sedang dalam penyelesaian infrastruktrur, seperti di Margawati, Sucinaraja, Sukaratu, di Sukarsmi 2 lokasi, dan di Banjarwangi.
“Ada enam lokasi, salah satunya di Margawati, ada di Sucinaraja, di Sukaratu banyuresmi, terus di Sukaresmi dua lokasi, satu lagi di Banjarwangi,” pungkasnya. (rizka)