GARUT – Warga Desa Cigaronggong, khususnya para petani, dapat bernapas lega setelah Bupati Garut meninjau langsung kondisi jembatan yang rusak dan menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan pembangunan.
Kepala Desa Cigaronggong, Supardin menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian Bupati Garut tersebut. Ia berharap pembangunan jembatan bisa segera rampung agar dapat dilintasi kendaraan bermotor, sehingga mempermudah masyarakat mengangkut hasil pertanian mereka ke wilayah perkotaan.
Ia menjelaskan bahwa selama ini akses transportasi menjadi kendala utama bagi para petani di Cigaronggong. Untuk mengangkut hasil tani seperti pisang dan karet, masyarakat terpaksa menunggu air sungai surut agar bisa melintas. Namun, saat musim hujan tiba, ketinggian air sungai meningkat drastis, membuat jalur tersebut tidak bisa dilewati.
Baca Juga:Dari Sukaregang Hingga Mancanegara, Dorokdok Garut Raih Popularitas di Musim LiburanPKL Alun-Alun Minta Diberi Kompensasi, Bila Harus Libur Jualan Demi Nikahan Wabup
“Di sini ada kebun karet, ada pisang dengan luas lahan sekitar 400 hektare. Kalau sungai sedang surut, hasil tani bisa diangkut. Tapi kalau sedang naik, terpaksa disimpan, bahkan pisang sampai busuk, tidak bisa dijual,” ujar Supardin, Minggu (13/7).
Ia menambahkan, jalur alternatif menuju jalan utama memiliki jarak yang cukup jauh, sehingga biaya angkut menggunakan kendaraan bisa mencapai Rp700.000. Tentu saja, biaya ini sangat membebani petani. Dengan adanya jembatan yang layak, Supardin memastikan biaya angkut hasil tani akan terpangkas signifikan.
“Kalau musim panen pisang itu 5 sampai 7 ton, karet itu 20 ton per bulannya biasa dijual ke kota. Kalau pakai jalan biasa biayanya tinggi sekali, Rp700 ribu. Maka lebih baik gak dikirim, karena tidak sesuai ongkos dengan keuntungan,” katanya.
Dengan perhatian langsung dari Bupati Garut dan kesiapan untuk melanjutkan pembangunan jembatan, diharapkan aktivitas pertanian di Desa Cigaronggong dapat berjalan lancar, meningkatkan kesejahteraan para petani, dan menggerakkan roda perekonomian lokal. (Rizki Peratami)