Sandiwara Raja Dogar

istimewa/instagram
Sandiwara Raja Dogar
0 Komentar

Oleh : Moch Ilham Anshory

Dosen Mata Kuliah Bahasa dan Budaya Sunda IMDA Garut

TATAR Sunda kaya dengan produk budaya, seni adalah salah satu produk budaya. Banyak karya seni yang dihasilkan oleh orang sunda. Karya seni tersebut diwujudkan dalam bentuk tulisan, rupa, pertunjukan, dll. Salah satu seni pertunjukan buah karya orang sunda khususnya orang Garut yaitu Seni Raja Dogar.

Untuk memahami pertunjukan Raja Dogar, penulis membaca skripsi yang berjudul Sajian Kreasi Seni Raja Dogar Sebagai Salah Satu Seni Helaran di Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut karya Farid Ridwan Paz diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2011.

Kesenian tradisional merupakan kesenian yang bersifat lokal, mempunyai hubungan yang erat di dalam masyarakat pendukungnya. Seperti yang dinyatakan oleh Rohidi (2000: 209) bahwa: Kesenian tradisional adalah kesenian yang bersifat lokal. Kesenian lokal hidup pada masyarakat tertentu yang telah mengalami kontak dengan masyarakat dan kebudayaan lainnya (asing/tetangga), juga karena kemampuan masyarakat yang bersangkutan, mereka bisa menyerap nilai-nilai kebudayaan lain.

Baca Juga:PNM Hijaukan Indonesia, Ratusan Pohon Ditanam di Gunung Papandayan untuk Lingkungan BerkelanjutanKadisdik Garut Ade Manadin Ajukan Pensiun Dini, Bupati Berikan Persetujuan

Kesenian tradisional di Indonesia umumnya tidak berdiri sendiri tetapi bersifat integral, dan mempunyai hubungan kontekstual antara satu dengan yang lainnya. Begitupun dengan kesenian tradisional Indonesia yang sejenis helaran yakni Raja Dogar, dalam pertunjukannya tidak bisa dipisahkan dengan bentuk kesenian lain misalnya seni tari dan pencak.

Kesenian Raja Dogar merupakan kesenian berbentuk helaran, di mana dalam pertunjukan khasnya adalah adanya Raja Dogar yakni rajanya domba Garut yang diwujudkan dengan bentuk seperti barongan yang berkostum domba yang sangat besar yang dimainkan oleh 2 (dua) orang untuk setiap domba. Di mana 1 (satu) orang bermain di depan (bagian kepala) dan 1 (satu) orang di belakang (bagian ekor). Secara dramatik seni ini menggambarkan suasana perhelatan adu domba (pertandingan domba) sebagai idiom khas daerah Garut dengan penambahan unsur-unsur komikal yang sangat kuat dengan adanya peran-peran para bobotoh dan wasit layaknya dalam sebuah pertandingan adu domba.

Kesenian Raja Dogar merepresentasikan orang sunda yang rancage (kreatif) dan calakan (pintar). Kreatif, melihat pertunjukan ketangkasan Domba Garut dapat diolah menjadi pertunjukan seni. Calakan dilihat dari pilihan sajiannya. Drama berisi berbagai macam seni, diantaranya seni lakon, musik, tari, dan rupa.

0 Komentar