Encep juga menyoroti sisi lain dari wisuda, yakni sebagai ajang promosi sekolah kepada masyarakat. Menurutnya, dibanding promosi yang tidak jelas, kreativitas di momen akhir tahun seperti ini justru bisa menjadi nilai jual positif.
“Jadi, itu samentenya kenaikan kelas itu puncak euforia, puncak kemeriahan, puncak menunjukkan prestasi, daripada promosi sekolah dengan cara main-main kaya politik dumpling-nya itu dia ngasih anu-ngasih, Ya mungkin di akhir tahun ini ada kenaikan kelas, oh ini kreatifitasnya, itu kan jadi nilai jual kemasyarakatnya. Nah itu sesungguhnya kan cara efektif untuk promosi sekolah gitu kan Jadi tinggal ada tidak kemauan semua pihak di sekolah untuk mempertanggungjawabkan itu semua tanpa ada efek negatif bagi orang tua, bagi siswa-siswa,” tutupnya. (rizka)