Radar Garut – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut berkomitmen untuk mewujudkan program strategis yang tersinkronisasi dengan Program Asta Cita di Pemerintah Pusat, Jabar Istimewa tingkat Provinsi dengan program Garut Hebat di bawah kepemimpinan Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina. Hal tersebut diungkapkan Kepala DPPKBPPPA Garut Yayan Waryana kepada Radar Garut, Selasa (25/3).
Program yang telah dirancang diantaranya untuk mewujudan dengan Asta Cita poin ke-4, yakni Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Kedepan tentu kita akan bekerja untuk memperkokoh pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkontribusi dalam peningkatan Kesehatan, kesetaraan gender, penguatan peran perempuan dan pemuda serta generasi sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan,” kata Yayan.
Baca Juga:Buruan Lantik, Tahun Depan Keburu Pensiun! CASN Garut Minta Pemkab Percepat Pelantikan PPPKWarga Desa Sindangsari Pasang Spanduk Gambar Monyet, Cegah Buang Sampah Sembarangan
Selain itu kata Yayan, pihaknya juga telah menetapkan beberapa langkah strategis untuk bisa mewujudkan Asta Cita ke-6 yakni Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Dalam mewujudkan cita-cita dan program strategis dari pusat, provinsi hingga daerah kita akan mengoptimalkan Kampung Keluarga Berkualitas, dimana itu nanti memberikan Multiplier Effect untuk masyarakat dalam sektor peningkatan sektor Pendidikan, sosial dan ekonominya juga terbangun dulu. Kita turut masuk untuk membangun dari bawah,” katanya.
Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) merupakan satuan wilayah yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga, masyarakat, dan sumber daya manusia. KKB merupakan program pemerintah yang dilaksanakan secara sistematik
Tidak hanya menyasar kalangan dewasa, melainkan juga para remaja melalui menjadi program Duta GenRe (Generasi Berencana) yang akan masuk ke kalangan pelajar. “Melalui itu maka mereka bisa menjadi pendidik sebaya dengan gaya Bahasa mereka, yang penting bisa masuk dalam memberikan edukasi terutama dalam mencegah atau menghindari seks bebas, mencegah pernikahan di bawah umur hingga menghindari Napza (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif),” katanya.