GARUT – Maraknya Judi Online (Judol) akhir-akhir ini menyerang berbagai macam kalangan, mulai dari anak-anak, ramaja, bahkan para pejabat pun ada yang diduga ikut bermain judol.
Hal tersebut disampakain langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir atau yang biasa disapa ceng Munir.
“Ini sangat mengkhawatirkan, di Garut juga sama besar sekali (pengguna judi) bukan hanya masyarakat sendiri tapi pejabat sendiri banyak sekali yang melakukan itu (Judol),” Katanya, belum lama ini.
Baca Juga:Peserta dari Banjar Coba Peruntungan dalam Porseni Harmoni Beragama Ke-3 IPARI Jabar di Sor Ciateul GarutMahasiswa Garut Demo di Depan Kejari, Meminta Segera Selesaikan Dugaan Kasus Korupsi
Ia menyebutkan dampak dari judol itu sangat berbahaya sekali khususnya bagi generasi muda sekarang.
“sangat bahaya, bahkan banyak yang sampai cerai ketika mereka sudah berumah tangga,” ujarnya.
“Banyak juga yang stress akibat judi, yang akhirnya mereka melakukan Pinjaman Online (Pinjol) untuk judi lagi, ini sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.
Ceng munir mengingatkan, kepada masyarakat Garut tidak ada dalam sejarah pemain judi bisa kaya dari hasil judi,” tidak ada, sekali menang 10 kali kalah,” katanya.
“Apalagi kalau itu seorang muslim itu sangat diharamkan, kalau tetap melakukan judi online siapapun itu terutama umat islam maka itu dipertanyakan keislamanya, bukan sekedar keimanan dan ketaqwaanya tapi keislamanya apakah betul ia seorang muslim,kalau betul seorang muslim ya harus taat pada Allah dan Rasullnya,” pungkasnya. ( Ale)