Hermawan, salah satu perwakilan sopir angkot mengungkapkan jika aksi premanisme itu bentuknya ada yang menjual makanan dan minuman, namun secara paksa.
“Pagi-pagi saya baru jalan belum dapat uang, sudah ada tukang dagang bertato yang memaksa harus membeli daganganya, itu penjual paksa. Harganyapun tidak normal, masa permen harga 1 ribu di jual 3 ribu, air mineral 4 ribu di jual 7 ribu. Saya warga Haurpanggung sangat miris dengan adanya premanisme, kalau tidak ada hukum sudah saya bantai orang-orang itu,” ungkap Hermawan.
Sementara itu ketua komisi II, Suprih Rojikin mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan penertiban premanisme dan travel bodong ini.
Baca Juga:Angkot di Garut Rencananya Akan Mogok Massal Pada 7 OktoberIsrael Serang Pangkalan Minyak Prancis Setelah Ditolak Dukung Serang Lebanon
“itu nanti kita akan kaji dan tindaklanjuti dengan pihak-pihak terkait di dalam proses penegakan peraturan perundang-undangan, barusan juga ada dari pihak polres dan lainya bahwa akan menindaklanjuti harapan-harapan dari mereka,” pungkasnya. (Ale)