GARUT – Pasar Ceplak di Kecamatan Garut Kota telah lama menjadi wisata kuliner malam legendaris di Garut. Sekarang ini kondisinya lebih nyaman dan ramah bagi pengunjung, karena Pemkab Garut melalui Satpol PP telah menertibkan pengamen dan pengemis yang terkadang cukup mengganggu.
Penertiban pengamen dan pengemis sendiri atas inisiatif Wakil Bupati Garut, Putri Karlina yang ingin mengembalikan pasar kuliner tersebut menjadi tempat yang ramah terhadap pengunjung.
Pasalnya, Putri menilai, belakangan pasar Ceplak menjadi sepi karena ada ketidak nyamanan yang diakibatkan oleh pengemis dan pengamen.
Baca Juga:Kadisnakak Garut: Ketersediaan Daging Sapi Kita Siap Untuk Menghadapi Idul FitriHadapi Mudik Lebaran, Fasilitas Kesehatan di Garut Siap Layani Masyarakat 24 Jam
Kasatpol PP Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko mengatakan bahwa pasar Ceplak menjadi prioritas utama untuk dilakukan penertiban.
” Memang yang sekarang itu banyak yang mengeluhkan itu adalah di pasar ceplak, makanya jadi prioritas kita tidak berarti yang lain tidak, tetap aja semua juga, dan tidak berarti kita menganak emaskan pasar ceplak tapi memang keluhan banyaknya disitu,” ujarnya.
Selain di pasar ceplak kata Eko, di area Maktal juga menjadi keluhan masyarakat, karena di sana banyak pengemis yang beroperasi.
“Prioritas itu berdasarkan apa? Pertama tadi, jadi potensi gangguan paling besar. Terus misalnya dari masyarakat, kita dari masyarakat ini yang paling banyak yang mengeluhkan di mana? Ternyata yang paling banyak itu mengeluhkan misalnya di pasar ceplak, maktal, makanya itu yang menjadi prioritas,” ucapnya.
Pihaknya menyiagakan 1 regu di area perkotaan untuk menertibakan pengamen dan pengemis ini. Di pasar Ceplak sendiri disiagakan 6 orang setiap harinya.
” Setiap malam kita 1 regu, tapi yang ditugaskan disana sekitar 6 orang, dari pukul 16.00 sampai pukul sebelas malam,” katanya.(rizka)