Dengan begitu kata Eko, upaya tersebut sebetulnya adalah kegiatan yang memang awalnya baik dan legal, namun mungkin di lapangan ada kejadian yang tidak terkendali sehingga terjadi keributan. Dan Satpol PP yang berada di lokasi itu melerai,
“Nah ada mungkin oknum anggota yang tidak terkendali. Memancing keributan. Akhirnya terjadi keributan, dan Pol PP yang melerai, Terus pada saat kejadian, ada Pol PP malah memvidiokan. Memang itu tugasnya kan humas, Jadi setiap kejadian dia akan mengambil dokumen untuk laporan. Bukan misalnya orang sibuk atau ini Pol PP yang mengendalikannya. Bukan, Pol PP melerai. Cuma waktu itu memang masalah lebih banyak,” katanya.
Saat ini kata Eko, oknum ormas tersebut sudah dipanggil dan langsung meminta maaf ke Forkompinda Garut dan menyadari tindakannya salah, dan pihaknya sudah menekankan bahwa jangan melakukan sweeping.” karena dimaklumat sudah jelas dilarang, cukup lapor dan itu jadi kewenangan kami (Satpol Pp),”ujarnya.
Baca Juga:Abdusy Syakur Pimpin Apel Pagi di Jalan Ahmad Yani, Apa Tujuannya?Pemdaprov Jabar Komitmen Rawat Masjid Raya
“Sudah dipanggil, sudah minta maaf, bahkan dipanggil oleh Forkompinda menyampaikan permaafan. Dan menyadari memang itu tindakannya, okrum anggotanya salah. Dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Kami pun sudah menekankan, di sebelumnya juga pada saat merapat ke Kesbangpol, jangan sekali-kali melakukan sweeping, karena di maklumat juga kan tidak boleh. Jadi kalau ada apa-apa, ada temuan, tinggal lapor ke kami. Yang bertindaknya kami, karena yang punya kewenangan kami. Nah ini tadi, itu karena ada oknum aja, okrum anggota Ormas tersebut,” tambahnya.(rizka)