Media sosial pun menjadi barometer penting. Pemenang jarang menampilkan pesta miras atau unggahan sensual berlebih. Mereka konsisten memperlihatkan advokasi, kepedulian sosial, dan kehidupan sehari-hari yang sejalan dengan misi Miss Universe.
Cerita Inspiratif dari Berbagai Negara
Salah satu kisah paling inspiratif datang dari H’Hen Niê (Vietnam). Ia lahir dari keluarga suku Êđê, komunitas minoritas di Vietnam. Dalam budaya tradisionalnya, perempuan biasanya menikah muda, bahkan di usia remaja. Namun, H’Hen Niê berani menolak pernikahan dini dan memilih melanjutkan pendidikan. Demi membiayai kuliahnya, ia pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Perjalanan hidupnya penuh perjuangan hingga akhirnya ia menjadi model sukses dan terpilih mewakili Vietnam di Miss Universe 2018. H’Hen Niê mencetak sejarah sebagai orang Vietnam pertama yang masuk Top 5 Miss Universe. Kisahnya menjadi inspirasi bagi perempuan muda Vietnam untuk berani melawan keterbatasan sosial dan budaya.
Baca Juga:Garasi Rumah Agus Supriadi Warga Garut Hangus TerbakarSekolah Rakyat Rintisan di Garut Mulai Berjalan, MPLS Segera Digelar
Kisah lain datang dari Harnaaz Sandhu (India, 2021). Meski menghadapi Celiac Disease dan tekanan publik atas perubahan fisik, ia menjadikan pengalaman itu sebagai kekuatan dalam kampanye self-love.
Semua kisah ini menunjukkan bahwa Miss Universe adalah panggung bagi perempuan tangguh yang menginspirasi.
Catatan untuk Indonesia: Menjadi Ratu di Hati Rakyat
Bagi perwakilan Indonesia, ada pelajaran penting yang harus diambil. Miss Universe bukan hanya tentang kecantikan atau kepopuleran di media sosial, melainkan tentang bagaimana seseorang menjaga konsistensi dengan nilai-nilai bangsa.
Sebagai figur publik yang membawa nama Indonesia, gaya hidup seorang kandidat harus mencerminkan nilai Pancasila. Kehidupan pribadi seorang wakil bangsa tidak lagi menjadi milik pribadi semata, tetapi menjadi milik 280 juta rakyat Indonesia.
Indonesia tidak hanya membutuhkan ratu di panggung internasional, tetapi juga ratu di hati rakyatnya sendiri.
Penutup
Sepuluh tahun perjalanan Miss Universe menunjukkan transformasi besar dari sekadar kontes kecantikan menjadi wadah advokasi global. Pemenang bukan lagi dipilih hanya karena wajah cantik atau tubuh ideal, melainkan karena kekuatan karakter, konsistensi, dan advokasi yang menginspirasi jutaan orang.