GARUT – Tumpukan sampah di Jl.Ibrahim Adjie tepatnya di Desa Lengansari, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut menumpuk di jembatan, banyak masyarakat setempat atau dari luar desa membuang ke jembatan tersebut, mungkin mengira area tersebut adalah Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebelum diangkut oleh petugas.
Imas (48) warga setempat berharap sampah di area jembatan ini bisa segera diangkut oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup Garut.
“Muhun hoyong teh dibersihan, hoyong bersih we ieu ti sampah, ka petugas atau DLH (iya ingin di bersihkan aja, ingin bersih ini dari sampah, ke petugas atau DLH),” ujarnya, Selasa (14/1).
Baca Juga:Bendungan Copong Garut Kerap Jadi Tempat Aksi Kejahatan dan Kenakalan RemajaDini, Bocah Kelas 4 SD di Garut, Cari Uang Tambahan dengan Memulung
Imas mengatakan, akibat tumpukan sampah ini, warga setemapt mencium bau tak sedap dan banyak lalat. “dampaknya teh banyak lalat, bau a,” katanya.
Imas juga mengatakan, banyak masyarakat yang membuang sampah ke area tersebut, dari luar desa pun ada, dan sempat melihat DLH membersihkan namun hanya 1 kali ketika tahun baru saja.
“Kantos sakali mobil DLH, pas Bade taun baru, teu Acan di ieu keun deui. Diluar Aya, Kana motor sok di Alung alungkeun (pernah melihat 1 kali mobil DLH, ketika mau taun baru, belum di bereskan lagi. Diluar ada, pakai motor suka di lempar lempar),” jelasnya.
Ia juga berharap di area tersebut bisa dilengkapi tong sampah atau bak sampah, agar tidak ada sampah yang berserakan.
“Harapan na Kitu we hoyong bersih, bersih ti sampah, Mun tiasa mah hoyong aya tong sampah / bak sampah (harapannya gitu ingin bersih, bersih dari sampah, kalau bisa mah pingin ada tong sampah atau bak sampah),” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jujun Juansyah Nurhakim, meminta peran aktif warga setempat untuk mengolah sampah. Menurutnya persoalan sampah jangan hanya mengandalkan Dinas Lingkungan Hidup saja.
“Jadi untuk sampah-sampah yang di Ibrahim Adjie ini, yang saya harapkan adanya satu kepedulian dari warga masyarakat bersama-sama, dengan kepala desa untuk upaya mengolah sampah. Artinya mengolah sampah secara mandiri. Kadang-kadang, bukan kadang-kadang, hampir sebagian besar selalu mengandalkan adalah LH,” katanya.