Korban Keracunan di Kadungora yang Dirawat Inap Bertambah jadi 15 Orang

Rizki Peratami/Radar Garut
Korban Keracunan di Kadungora yang Dirawat Inap Bertambah jadi 15 Orang
0 Komentar

GARUT – Jumlah korban yang mengalami gejala keracunan dan harus menjalani rawat inap mengalami penambahan. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya jumlah pasien yang saat ini tengah menjalani rawat inap berjumlah 15 orang.

Berdasarkan pantauan Radar di Puskesmas Kadungora, pasien ke 15 yang datang berjenis kelamin perempuan. Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan merupakan pelajar salah satu sekolah yang sama dengan pasien-pasien sebelumnya.

Selain itu, diketahui seluruh pasien yang saat ini menjalani rawat inap seluruhnya berjenis kelamin Perempuan. Seluruh pasien menjalani perawatan di sejumlah ruangan berbeda di lantai 1 dan 2 Puskesmas Kadungora.

Baca Juga:Puluhan Warga Binaan Rutan Kelas IIB Garut Ikuti Program Rehabilitasi PemasyarakatanKorban Keracunan Sempat Menduga akan Datang Bulan

Sebelumnya, lebih dari seratus orang pelajar di Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat mengalami gejala keracunan, Rabu (17/9). Dari jumlah tersebut, belasan diantaranya harus menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora.

Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani membenarkan adanya dugaan keracunan yang dialami oleh sejumlah siswa di Kecamatan Kadungora. “Untuk jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan mencapai 150 orang,” kata Leli.

Dari jumlah tersebut, menurut Leli, jumlah siswa yang harus menjalani perawatan intensif mencapai 14 orang. Adapun pelajar lainnya yang mengalami gejala serupa, karena kondisinya tidak parah menjalani rawat jalan.

“Untuk 14 orang siswa yang dirawat seluruhnya dilakukan perawatan di Puskesmas Kadungora. Kita dari sejak awal menerima informasi ini langsung terjunkan tim ke lapangan termasuk mengirimkan kebutuhan obat-obatan untuk perawatan,” katanya.

Sementara, Kepala SMA Siti Aisyah, Hari Triputuharja mengaku cukup terkejut dengan banyaknya siswa yang mengalami gejala keracunan bersamaan. Ia pun mengungkap detik-detik siswanya yang mulai mengeluhkan sakit perut.

“Dari pihak sekolah, kami langsung koordinasi dengan Puskesmas. Alhamdulillah cepat tanggap, mereka datang ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan, dan ada beberapa siswa yang dibawa ke Puskesmas,” ujar Hari.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari siswa, menurut Hari, rupanya gejala tersebut sudah dirasakan mereka sejak Rabu (17/9) dini hari. Mereka bahkan ada yang sampai bolak-balik ke toilet.

Baca Juga:Ratusan Pelajar di Kadungora Garut Alami Gejala Keracunan, Ada yang Mengaitkan Dengan MBGRutan Garut Bagikan Perlengkapan Alat Mandi ke Warga Binaan

“Bahkan ada yang tetap memaksa masuk sekolah, tapi karena tidak kuat akhirnya izin pulang,” ungkapnya.

0 Komentar