Parfum Unisex: Tren Wewangian Tanpa Batas Gender

ilustrasi parfum tanpa alkohol (AI)
ilustrasi parfum tanpa alkohol (AI)
0 Komentar

RADAR GARUT – Dalam beberapa tahun terakhir, parfum unisex atau gender-neutral semakin mendominasi industri wewangian. Jika dulu parfum selalu dikotakkan menjadi “untuk pria” dan “untuk wanita,” kini batas itu mulai menghilang.

Konsumen modern, khususnya generasi milenial dan Gen Z, lebih memilih parfum berdasarkan karakter aroma dan perasaan yang ditimbulkan, bukan label gender yang melekat.

  • Kembali ke Akar Sejarah Parfum

Tahukah Anda, pembagian parfum berdasarkan gender sebenarnya merupakan konsep modern? Sebelum abad ke-20, parfum digunakan bebas oleh siapa saja tanpa pembedaan. Parfum legendaris seperti Cologne karya Giovanni Maria Farina (1709) atau Jicky dari Guerlain (1889) dipakai oleh semua kalangan. Tren parfum unisex saat ini justru merupakan kebangkitan kembali dari tradisi awal industri parfum.

Baca Juga:Terlihat Sama, Tapi Beda Jauh! Cara Ampuh Kenali Parfum Asli vs Palsu6 Trend Parfum 2025: Wangi Kekinian yang Bikin Kamu Ketagihan!

  • Perubahan Preferensi Konsumen

Generasi masa kini menempatkan ekspresi diri dan keaslian di atas segala hal. Pilihan parfum tidak lagi dipengaruhi oleh iklan yang membedakan pria dan wanita, melainkan berdasarkan kepribadian dan suasana hati. Parfum unisex menjadi populer karena memberikan kebebasan penuh untuk memilih wewangian yang sesuai diri sendiri.

  • Aromanya Universal

Parfum unisex biasanya menghadirkan aroma yang seimbang, tidak terlalu manis dan tidak terlalu tajam. Perpaduan amber, musk, kayu cedar, dan jeruk menjadi favorit karena terasa elegan sekaligus fleksibel untuk berbagai suasana.

Parfum unisex bukan sekadar tren, melainkan simbol kebebasan berekspresi. Aroma tidak lagi ditentukan oleh jenis kelamin, tetapi oleh cerita yang ingin dibawa, suasana hati yang ingin diciptakan, dan kesan yang ingin ditinggalkan.

Jika Anda tertarik dengan dunia parfum, bagikan artikel ini agar semakin banyak orang memahami bahwa aroma adalah soal kepribadian, bukan label gender.

0 Komentar