Garut – Sektor pariwisata Kabupaten Garut menunjukkan tren positif yang signifikan, menempatkannya di jajaran destinasi favorit wisatawan nasional. Berdasarkan data dari pusat, Garut kini masuk dalam peringkat empat besar daerah dengan kunjungan wisata terbanyak di Indonesia, di bawah Subang (Ciater) dan Pangandaran.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Garut, Aam Pathulloh, mengungkapkan bahwa dalam setahun terakhir, Garut telah menerima kunjungan sekitar 3,5 juta wisatawan. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa Garut semakin dilirik.
“Kami hampir setiap minggu ada kunjungan resmi dari berbagai lembaga, instansi, dan grup dari skala nasional, banyak sekali event yang digelar di Garut, bahkan skalanya internasional, ini menandakan bahwa Garut sudah betul-betul dilirik,” katanya, Rabu (13/8).
Baca Juga:Desa Cintaasih Garut Rampungkan Pembangunan TPT Sepanjang 45 Meter untuk Cegah LongsorBanyak Kawasan Industri, Pengusaha Australia Didorong Investasi di Jawa Tengah
Meskipun sempat terjadi penurunan kunjungan dari instansi pemerintah akibat kebijakan efisiensi, Garut justru mengalami lonjakan kunjungan dari komunitas-komunitas non-pemerintah.
“Informan kami lebih banyak sekarang, artinya yang bukan kementerian atau lembaga pemerintah, tetapi komunitas-komunitas yang membuat event di Garut,” jelas Aam.
Prestasi lain yang membanggakan adalah Garut baru-baru ini meraih Juara Kedua Anugerah Bangga Berwisata Indonesia di tingkat nasional, hanya kalah dari Kota Semarang. “Ini sebuah catatan yang baik di pusat,” kata Aam.
Aam juga menyebutkan beberapa destinasi yang menjadi favorit para wisatawan. Taman Wisata Alam (TWA) Papandayan dan Tepas Papandayan masih menjadi primadona.
Namun, kini muncul destinasi baru yang mengejutkan, yaitu Balong Cafe. Tempat wisata kecil yang dikelola oleh anak-anak muda kreatif ini berhasil mendominasi dan menarik perhatian. “Sejak tiga bulan terakhir, pengunjungnya bisa mencapai 40 ribu orang,” ungkapnya.
Balong Cafe sukses menarik pengunjung dengan memanfaatkan akses di Gunung Guntur dan dikelola dengan strategi pemasaran yang modern. “Mereka mengelola media sosial dengan baik dan mengundang influencer setiap minggu, sehingga orang-orang dari luar kota hampir dipastikan datang ke sana,” ujarnya.
Kenaikan rating ini, kata dia, menjadi sinyal positif bagi pariwisata Garut, yang tidak hanya mengandalkan keindahan alamnya tetapi juga kreativitas dari warganya, khususnya anak muda.(rizki)