Utang Pinjol Persulit Realisasi Rumah Bersubsidi di Garut, Apersi Usulkan Keringanan Syarat

Perumahan Subsidi (Foto : Istimewa Radar Cirebon)
Perumahan Subsidi (Foto : Istimewa Radar Cirebon)
0 Komentar

“(Realisasi Rumah Subsidi) Sangat terdampak dengan pinjol (Pinjaman Online) atau Fintech, itu jadi boomerang untuk calon debitur atau konsumen KPR. Contoh yang dahulu konsumen dari 10 diajukan, bisa lolos 10-nya. Pasca Covid-19 dari yang diajukan 10, lolos. Tapi sekarang yang diajukan 10, tapi Cuma 2 calon debitur yang disetujui mendapat KPR atau kredit rumah subsidi, red). 8 yang diajukan itu paling banyak terkendala Pinjol tadi,” katanya.

Untuk itu, pihaknya selaku Korwil II Garut bersama DPD APERSI Jabar mendorong Pemerintah termasuk pihak perbankan untuk memberikan kemudahan diantaranya terkait standar nominal Pinjaman Online (Pinjol) yang masih bisa ditolelir mendapatkan KPR.

Sebelumnya, Apersi sudah pernah melakukan audiensi dengan KemenPKP, BP Tapera, Perbankan hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diantaranya membahas tentang Permasalahan SLIK untuk mempermudah realisasi program Rumah Subsidi.

Adapun poin yang disampaikan dan mendapat titik terang yakni terkait :

Baca Juga:Mie Gacoan Langgar Hak Cipta lagu, Bos di Bali Jadi TersangkaMengenal Serakahnomics, Istilah Prabowo Terkait Kondisi Ekonomi Dikuasai oleh Keserakahan. Apa itu?

  1. Asosiasi dan Perbankan setuju dibuatnya threshold yang dapat dikecualikan SLIK (disarankan pada kisaran angka minimal Rp1 juta hingga Rp2 juta).
  2. Adanya kebijakan yang mengatur secara resmi terkait pinjol/paylater harus memiliki kantor fisik resmi dan customer relation yang dapat dihubungi.
  3. Dibuatnya sistem yang mengatur jika ada pelunasan pinjol/paylater dapat langsung hilang (real-time update) dari SLIK saat itu juga (tanpa menunggu berhari-hari).

Terkait standar besaran penghasilan terbaru sebagai syarat memperoleh program rumah bersubsidi berdasarkan Permen PKP no 5 tahun 2025 yakni Rp 8.500.000 (Single Income/Single) dan Rp 10.000.000 (Joint Income/Menikah)

Berbicara bisnis Properti khusunya Rumah Bersubsidi, dalam aspek pencarian lahan di Kabupaten Garut masih relatif aman dibanding daerah kota lain. Kendati diakui pihak Apersi Garut, untuk membeli lahan saat ini sudah cukup tinggi di beberapa titik strategis.

“(Pencarian Lahan, red) Masih relatif aman meskipun sekarang mulai sulit karena harga beli lahan cukup tinggi di beberapa titik strategis Kecamatan yang mendekati Garut Kota. Ditambahan dengan terbentur aturan LSD (Lahan Sawah Dilindungi, red) dan sebagainya tidak masuk harga segmentasi rumah MBR itu sendiri,” katanya.

0 Komentar