GARUT – Rencana pembelian lahan di kawasan kaki Gunung Haruman, yang berlokasi tidak jauh dari sumber mata air Situbatu, mendapat penolakan dari warga setempat.
Penolakan tersebut muncul karena kekhawatiran warga terhadap dampak pembangunan perumahan yang dinilai berpotensi mengganggu kualitas dan kelestarian sumber air Situbatu.
Sejumlah warga menilai, pembangunan perumahan di area tersebut dapat memengaruhi resapan air tanah yang selama ini menjadi sumber air utama bagi masyarakat Situbatu dan wilayah sekitarnya.
Baca Juga:Peluang Terbuka! Anak Muda Garut Bisa Kerja dan Sekolah ke JepangBikin Salfok! Shandy Aulia dan Mantan Suami Masih Lakukan Hal Ini
Bahkan, pemilik lahan disebut tidak berkenan menjual tanahnya karena mempertimbangkan kepentingan lingkungan dan keberlanjutan sumber air.
“Situbatu itu sumber air yang sangat potensial bagi masyarakat Situbatu dan sekitarnya. Kalau kualitas airnya terganggu akibat resapan dari perumahan, kebutuhan air warga juga akan ikut terganggu,” ujar Alit, warga Cipareuan, Rabu (17/12).
Menurut warga, sumber mata air Situbatu selama ini dikenal memiliki debit air yang stabil dan tidak pernah surut, meskipun saat musim kemarau panjang.
Hal tersebut menjadi alasan kuat bagi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan kawasan sekitar mata air agar tidak tercemar oleh aktivitas pembangunan apa pun.
Situbatu telah dimanfaatkan warga sejak lama sebagai tempat mandi dan mencuci. Di kawasan tersebut juga terdapat banyak kolam yang dialiri langsung dari mata air Situbatu, sehingga keberadaannya sangat vital bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Warga berharap, kawasan sumber mata air Situbatu dapat tetap terjaga dan terbebas dari pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan, demi keberlangsungan kebutuhan air bersih bagi generasi saat ini maupun mendatang. (Pepen Apendi)
