Legislator PKS: Pengawasan Proyek Jalan Harus Diperketat

Petugas memperbaiki jalan berlubang di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung (Foto: Dokumen Jabar Ekspres)
Petugas memperbaiki jalan berlubang di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung (Foto: Dokumen Jabar Ekspres)
0 Komentar

Khawatir Kualitas Jelek, Umur Teknis Jalan Lebih Rendah

Anggota Komisi IV DPRD Jabar Fraksi PKS Ahab Sihabudin meminta agar proyek pembangunan atau perbaikan jalan di sejumlah ruas yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa terwujud dengan kualitas yang sangat baik.

Pasalnya, di tengah minimnya jumlah pengawas di lapangan, dikhawatirkan proyek perbaikan dan bangun jalan yang dilakukan serentak justru agak luput dari pengawasan dan berdampak pada rendahnya kualitas jalan.

Pasalnya menurut Ahab, kualitas jalan yang sangat baik tentu yang paling diharapkan masyarakat, terutama saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah Gubernur Dedi Mulyadi menargetkan tingkat kemantapan jalan di tahun 2026 berada di angka 92 persen.

Baca Juga:Ahab Minta Pemprov Bantu Seniman JabarPolsek Pameungpeuk Tangkap Pelaku Penusukan Akibat Perselisihan Utang Piutang

“Kalau infrastruktur jalan targetnya tahun 2026 sebesar 92 persen nanti mantap. Karena memang anggaran terbesar saat ini untuk jalan. Saat ini yang saya inginkan itu tinggal di pengawasan, DPRD saja sejauh ini mengelilingi kemana-mana tapi waktu untuk mengawasi sepanjang 2200 kilometer jalan Provinsi kan sangat kecil kemungkinan. Maka dari itu saya ingin Dinas terkait harus semakin intens mengawasi semua pembangunan ini,” katanya.

Ahab menemukan indikasi beberapa proyek pembangunan jalan tidak taat semisal tidak ada Direksi Keet, padahal pelaksanaan proyek tersebut berada di perkotaan seperti Bandung atau Bekasi.

Direksi keet merupakan kantor lapangan atau site office sementara yang berfungsi sebagai pusat administrasi, koordinasi, dan pengawasan proyek konstruksi suatu proyek, termasuk diantaranya dalam proyek pembangunan jalan raya.

“Karena saya mengawasi, beberapa ada yang tidak taat dimana Direksi Keet saja misalnya itu tidak ada, padahal itu sangat penting untuk pengawasan masyarakat tentang teknis pembangunan dan memastikan kualitas pengerjaan proyek, padahal itu di Kota, bagaimana di pedesaan? jangan sampai ada penurunan kualitas dari yang seharusnya karena saya khawatir kesalahan ini mendominasi, dan saya khawatir juga nanti umur teknisnya lebih rendah,” katanya.

Ahab mewanti-wanti agar penyerapan anggaran puluhan triliunan rupiah untuk pengerjaan proyek jalan di Jawa Barat itu bisa berjalan optimal dan berkualitas sehingga hasil pengerjaan jalan sangat bagus dan umur teknisnya lebih tinggi.

0 Komentar