Wacana KDM Terkait Bantuan Tim Kesenian Tradisional Gratis Baiknya Diperdakan
Semangat kesenian masyarakat sangat tinggi namun dukungan dari Pemerintah terhadap seniman belum begitu terlihat. Sehingga beberapa seniman turut mengeluhkan sulitnya bertahan dan mengembangkan kesenian tradisional.
Aspirasi tersebut diterima Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahab Sihabudin saat menggelar reses bersama Dapur Kolaborasi Seniman Indonesia (DKSI) di Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Selasa (25/11/2025).
Minimnya dukungan tersebut kata Ahab, tentu memberi dampak terhadap eksistensi seniman serta menghambatan operasional para pelaku seni sejauh ini. Sementara sejauh ini, pelestarian kesenian tradisional dinilai peru untuk digalakan di tengah disrupsi seni dan budaya luar ke dalam negeri maupun daerah.
Baca Juga:Polsek Pameungpeuk Tangkap Pelaku Penusukan Akibat Perselisihan Utang PiutangForkopimcam dan Polsek Caringin Tinjau Lokasi Pergeseran Tanah Seluas 5 Hektare
Dukungan Pemerintah terhadap seniman perlu didorong terutama dalam memfasilitasi perlengkapan operasional, apalagi untuk kesenian-kesenian tradisional Jawa Barat.
“Mereka membutuhkan perlengkapan dan biaya operasional untuk mengembangkan seni tradisonal daerah-daerahnya, kami sangat prihatin dan kami sebagai anggota DPRD dari PKS itu sangat susah untuk membantu mereka, apalagi saat ini hibah gak ada sehingga tentu saja kedepan Pemerintah, tentu juga pak Gubernur membuka itu kembali,” kata Ahab.
Minimnya ruang bantuan terhadap seniman tradisional tentu harus dibuka kembali oleh Pemerintah Provinsi sehingga kelestarian seni tradisional bisa terus berkembang bahkan lebih maju sebagai bagian dari identitas daerah atau nasional.
“Perlengkapan-perlengkapan seni alat terdaisional dan dukungan lainnya sangat mereka perlukan, mulai dari biaya untuk operasional dan peralata itu tida ada ruang dari Pemerintah Provinsi, mohon kedepan agar Pemerintah Provinsi agar memperhatikan lebih besar lagi terhadap seniman seniman Jawa Barat,” katanya.
Selain menambah nilai identitas budaya, Ahab juga mendorong agar kreativitas seniman tradisional juga bisa memberi value dari segi ekonomi dan bisnis lainnya sehingga seniman kedepan bisa lebih mandiri dan sejahtera.
“Tadi saya sampaikan, seniman itu bisa dapat untung kalau ada yang nanggap (mengundang, red) baru dapat untung, kalau tidak ada ya tidak ada (penghasilan), sementara saat ini geliat seni tradisional semakin turun. Maka saya mohon dengan gaya yang dimiliki pak KDM (Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi) untuk memprioritaskan seni-seni buhun,” tambahnya.
