Trotoar dan Bahu Jalan Masih Dikuasai PKL, Disperindag Garut Sebut Pemda Terbatas Ruang Relokasi

PKL berjualan di atas trotoar dan baju jalan Kerkof. (Rizka/Radar Garut)
PKL berjualan di atas trotoar dan baju jalan Kerkof. (Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, sebelumnya menginformasikan bahwa kemacetan di jalan Merdeka atau depan Sarana Olahraga (SOR) Kerkof itu salah satunya akibat banyak PKL berjualan di atas trotoar bahkan hingga ke bahu jalan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi mengatakan bahwa memang masih banyak PKL berjualan di atas trotoar bahkan baju jalan.

“Ya itu memang realitas saat ini, para pedagang kaki lima banyak menempati trotoar, bahkan juga bahu jalan, hampir di beberapa ruas jalan kabupaten sebetulnya,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Baca Juga:Wabup Garut Yakinkan Tidak Ada Pemotongan Tukin, Kinerja Dituntut Harus MaksimalDesa Cintaasih Samarang Alokasikan Dana Desa Rp60 Juta untuk SID di Kantor Desa

Menurut Ridwan, dengan realitas PKL seperti itu, maka ini menjadi PR bersama dengan pemerintah daerah, dan pihaknya akan terus lakukan evaluasi bertahap.

“Ini sebagai salah satu tantangan dan juga mungkin PR bersama ya, pemerintah daerah, ya pada prinsipnya kami terus mengevaluasi dan secara bertahap kita akan menertibkan, melakukan penataan,” ucapnya.

Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak SOR Kerkof, namun kata Ridwan saat ini lebih konsen terhadap PKL di jalan merdeka / area pasar Ciawitali.

“Dengan pedagang kerkof sudah dan kita bertahap kalau untuk PKL itu yang pada awalnya kita konsen yang di jalan merdeka, itu terutama yang berdekatan dengan pasar rakyat (pasar Ciawitali) itu sudah kita lakukan pembatasan,” katanya.

Maka dari itu, untuk kedepan pihaknya akan melakukan berbagai upaya bagi masyarakat, agar kebutuhan ruang untuk masyarakat atau pengguna jalan bisa terpenuhi.

“Dan alhamdulillah itu sudah bisa terlaksana dan cukup efektif sampai dengan saat ini, itu bisa berjalan cukup baik sebetulnya, ya berikutnya nanti kami akan terus lakukan upaya untuk yang intinya kebutuhan ruang bagi masyarakat pada umumnya bisa berpenuhi,” tambahnya.

Terkait tempat relokasi, kata Ridwan jika semua PKL di Garut menuntut untuk relokasi dirasa tidak mungkin, karena Pemda terbatas ruang untuk tempat relokasi.

Baca Juga:Jelang Laga Perdana Melawan Perses Sumedang, Persigar Percaya Diri Bisa Raih Poin PenuhSMA di Garut Terancam Digusur Akibat Sengketa Tanah, Dadan Wadiansyah Minta Proses Belajar Tetap Berjalan

“Nah itu yang sedang kami pikirkan, walaupun harus relokasi, sebetulnya kalau PKL semua menuntut relokasi rasanya tidak mungkin juga, karena pemerintah daerah juga terbatas ruang untuk memberikan tempat relokasi,” ungkapnya.

0 Komentar