“Makanya beberapa pekan ini kami sedang menseleksi kegiatan dengan dana yang terbatas, bukan kita jadi tidak bisa berkegiatan, justru lebih selektif, kegiatan apa yang berdampak,” lanjutnya.
Harus Rajin Cari Bantuan ke Atas
Selain itu, kata Putri, untuk menyiasati pengurangan TKD ini, seluruh ASN setingkat kadis, maupun kabid, diminta untuk rajin mencari bantuan ke pemerintah pusat atau provinsi. Bahkan Bupati Garut juga menurutnya sekarang rajin mencari bantuan ke kementerian.
“Nah kayak kemarin kan kita SOR dapat bantuan nih dari provinsi. Artinya kan celah-celah yang kira-kira kita perlu ngepush sendiri kami berupaya ASN juga diperkuatkan kadis kadis dan kabid kabid diupayakan tetap mencari jalan bantuan ke provinsi bantuan ke pusat, dan alhamdulillah itu sudah banyak dilakukan, pak bupati lagi rajin ke menteri, kemana untuk mengakses bantuan,” ujarnya.
Baca Juga:Desa Cintaasih Samarang Alokasikan Dana Desa Rp60 Juta untuk SID di Kantor DesaJelang Laga Perdana Melawan Perses Sumedang, Persigar Percaya Diri Bisa Raih Poin Penuh
Berapa Pengurangan TKD ke Garut
Saat ditanya terkait berapa pengurangan TKD dari pemerintah pusat, ia belum bisa merinci secara spesifik, namun dari informasi yang diterimanya, kurang lebih sekitar Rp300 miliaran.
“Saya rasa 300an (miliar). TKD yang hilang dari kami,” tutupya. (Feri)