GARUT – Ada hal yang unik dan tak biasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kabupaten Garut. Sekarang ini Lapas Garut menghadirkan Kafe yang berlokasi di halaman depan Lapas Garut. Kafe ini bernama “Kafe Integrasi Kejo Comot”.
Rupanya Lapas Garut tak menakutkan seperti yang dibayangkan oleh masyarakat pada umumnya. Dengan hadirnya kafe ini, Lapas Garut menjadi tempat yang terbuka bagi masyarakat umum yang ingin sekedar bersantai melepas penat dan menikmati hidangan lezat.
Kepala Lapas Garut (Kalapas) Kelas IIA Kabupaten Garut, Rusdedy menerangkan, latar belakang dihadirkannya kafe ini adalah untuk menjadi salah satu unit pelayanan publik.
Baca Juga:Razia Gabungan di Lapas Garut Tak Temukan Narkoba, Ini Penjelasan KalapasBatu Garut Ini Dihargai Tinggi, Kualitasnya Gak Main-Main!
Kafe ini hadir untuk memberikan fasilitas terutama bagi keluarga narapidana yang ingin berkunjung ke Lapas Garut.
“Jadi memang Lapas Garut ini kan salah satu unit pelayanan publik terutama untuk masyarakat yang melakukan kunjungan di dalam lapas,” ujarnya belum lama ini seperti dikutip dari podcast Radar Garut.
” Satu bentuk pelayanan kita itu ya menyediakan fasilitas yang kira-kira masyarakat itu merasa nyaman pada saat melakukan kunjungan ke dalam lapas,” sambung Rusdedy.
Selama ini kata Rusdedy, ketika keluarga narapidana berkunjung mereka terkadang menunggu antrean dipanggil ke dalam, tidak ada tempat yang nyaman di luar. Karena itulah Rusdedy pun menghadirkn kafe ini supaya menjadi fasilitas yang nyaman bagi keluarga narapidana.
” Muncul lah ide, ya sudah kita buat kafe yang nyaman untuk tamu yang berkunjung ke lapas, di saat dia haus, lapar, kita sediakan (kafe ini),” ujar Rusdedy.
Hadirnya kafe integrasi Kejo Comot ini juga memberikan manfaat lain bagi lapas itu sendiri. Rusdedy ingin mengubah stigma negatif yang selama ini dipikirkan masyarakat bahwa lapas itu adalah tempat yang menakutkan dan menyeramkan.
” Jadi memang kafe ini punya banyak manfaat ya, pertama kita mencoba untuk mengurangi stigma negatif masyarakat tentang lapas, bahwa lapas itu menyeramkan, menakutkan, padahal sebetulnya tidak,” tegas Rusdedy.
Baca Juga:Kabar Gembira Nih, Honorer Garut Bakal Diangkat Jadi PPPK Paruh WaktuSupaya Kendaraan Tak Menumpuk di Maktal, Pemkab Garut Bakal Bangun Jalan Alternatif Ini
Selain itu, kafe ini juga menjadi salah satu sarana pembinaan kemandirian bagi narapidana. Kafe ini menjadi salah satu sarana untuk program asimilasi bagi narapidana, yaitu menempatkan narapidana di tengah masyarakat agar mereka berbaur kembali dengan masyarakat setelah menjalani setengah masa pidana.