GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut resmi mengakhiri status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah pada 31 Agustus 2025. Meski begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut tetap mengingatkan masyarakat agar waspada, mengingat intensitas hujan di wilayah Garut masih cukup tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefulloh, menegaskan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi bencana. Menurutnya, seluruh peralatan dan personel sudah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
” Nah itu mah hanya prepare, kita siap-siap. Memang kita siap peralatan, sudah siap, apabila terjadi bencana, manakala dengan situasi dan kondisi cuaca sekarang hanya untuk mengingatkan saja waspadaan,” ujarnya, Senin (1/9).
Baca Juga:Garut Genjot Program Pemerintah Pusat, Ekonomi Daerah Diharapkan TumbuhFKKG Juga Khawatir, Ikut Berdoa untuk Keamanan Garut Pasca Demo
Terkait kemungkinan perpanjangan status siaga darurat, Aah menyebut hal itu bergantung pada rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kalau tidak ada dari BMKG, saya tidak akan perpanjang, itu sesuai dengan edaran BMKG terus dari Gubernur Provinsi Jawa Barat, selanjutnya kita akan melanjutkan dengan peraturan Bupati,” tutupnya. (rizka)