Garut – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut sekarang ini tengah melakukan verifikasi terhadap data mengejutkan yang menunjukkan adanya sekitar 11 ribu anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikannya.
Langkah ini diambil untuk memahami akar masalah dan mencari solusi agar anak-anak ini bisa kembali bersekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kabupaten Garut, Asep Wawan, menjelaskan bahwa data tersebut berasal dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin).
Baca Juga:Temuan BPK Soal Aset Negara di Disperindag Garut, Ini Penjelasan Kepala DinasRumah dan Gudang Rongsok di Regol Garut Hangus Terbakar
“Data ini mencakup siswa yang putus sekolah (drop out) di tengah jalan, serta siswa yang lulus dari satu jenjang pendidikan tapi tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, misalnya dari SD ke SMP, atau dari SMP ke SMA,” jelasnya, Jumat (1/8).
Menurut Asep, jumlah 11 ribu anak yang tidak bersekolah ini sangat signifikan, mengingat jumlah total siswa di Garut tercatat 269 ribu untuk tingkat SD dan 106 ribu untuk tingkat SMP.
“Angka itu cukup besar dan menjadi perhatian serius kami,” ujarnya.
Untuk memastikan kebenaran data tersebut, tim Disdik Garut bersama para koordinator wilayah pendidikan di 42 kecamatan diturunkan untuk melakukan penelusuran. Mereka akan mengunjungi langsung lapangan untuk memverifikasi setiap nama yang tercatat dalam data.
”Setelah yakin datanya benar, baru kita konfirmasi penyebabnya apa,” tambah Asep.
Penyebab putus sekolah ini diduga beragam, mulai dari faktor ekonomi, seperti ketidakmampuan orang tua membiayai sekolah, hingga faktor geografis seperti jarak tempuh yang jauh. Namun, Asep menegaskan, apapun alasannya, pemerintah akan berusaha mencari solusi.
Disdik Garut berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Upaya ini diharapkan dapat menjamin setiap anak di Garut mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan hingga tuntas.
“Kami akan cari solusinya kalau memang data tersebut benar adanya,” pungkas Asep.(rizki)