GARUT – Ketua DPRD Garut, Aris Munandar menyampaikan, bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat bersama forkopimda guna menggali informasi yang lebih akurat terkait dengan tragedi pendopo yang menyebabkan puluhan orang terluka dan 3 orang lainya meninggal dunia saat kegiatan balakecrakan dalam rangkaian acara pernikahan Wabup Putri Karlina dengan Maula Akbar, pada Jumat (18/7) siang.
“Kalau secara menyeluruh saya belum bisa berkomentar, yang jelas kita akan ada rapat forkopimda untuk menggali informasi yang lebih akurat, jadi kalau untuk statement yang lainya sedang kita tutup dulu,” Ujar Aris Munandar, Senin (21/7).
“Nanti kita akan meminta keterangan juga dari pihak kepolisian, kita juga akan tanyakan kepada pihak pihak tertentu,” tambahnya.
Baca Juga:Kasus Pencabulan Masih Terjadi di Garut, Pengamat Pendidikan Dorong Penguatan SatgasWisatawan Diterjang Ombak Besar di Puncak Guha Garut
Saat disinggung apakah kedepanya acara seperti balakecrakan atau makan gratis yang dapat mengundang ribuan masa akan tetap diperbolehkan atau tidak, menurut Aris, saat ini pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu.
” Saya belum bisa menyampaikan tidak boleh ya, nanti kita akan lakukan kajian dulu,” ujarnya.
Pihaknya juga tidak akan berniat untuk membuat panitia khusus (pansus) dalam mengungkap tragedi pendopo tersebut.
” Kalau pansus saya kira tidak ya, karena ini masalah pribadi. Makanya nanti kita akan menindaklanjuti masalah penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Aris menambahkan, bahwa dirinya juga turut berduka cita atas kejadian yang menyebabkan 2 warga sipil dan 1 anggota polisi meninggal dunia.
” Intinya kita juga turut berduka cita, merasa prihatin dan juga mungkin supaya diberikan kesabaran kepada semua pihak baik korban ataupun Putri dan kang Maula,” pungkasnya. (Ale)