Atasi Masalah Distribusi dan Promosi, Lapas Garut Bangun Kantor Pemasaran Produk Karya Narapidana

Kalapas Garut Rusdedy bersama jajaran melaksanakan doa bersama dalam acara peletakan batu pertama pembangunan
Kalapas Garut Rusdedy bersama jajaran melaksanakan doa bersama dalam acara peletakan batu pertama pembangunan kantor pemasaran produk narapidana
0 Komentar

GARUT – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kemandirian warga binaan dengan melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Pemasaran Produk Karya Narapidana, yang berlokasi di halaman depan Lapas.

Acara yang berlangsung pada Jumat pagi (18/7) ini menandai langkah strategis Lapas Garut dalam memperkuat ekosistem pembinaan kemandirian narapidana. Kantor pemasaran ini dirancang sebagai fasilitas pendukung utama dalam menjembatani proses distribusi dan promosi produk-produk yang dihasilkan oleh warga binaan kepada masyarakat luas.

Sebagaimana diketahui, keberadaan lembaga pemasyarakatan sebagai area terbatas dan tertutup bagi publik kerap menjadi tantangan tersendiri dalam pemasaran hasil karya narapidana. Oleh karena itu, pembangunan kantor pemasaran ini dinilai sebagai terobosan penting dan solusi konkret guna membuka akses pasar secara legal dan terorganisir tanpa mengurangi fungsi keamanan Lapas.

Baca Juga:Prof. Adrianus: Lapas Garut Layak Jadi Barometer Nasional Pembinaan NarapidanaGuru Besar Kriminologi UI Kunjungi Lapas Garut, Apresiasi Terobosan dan Inovasi Pembinaan

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Garut, Rusdedy, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari upaya pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang kini menjadi pedoman transformasi sistem pemasyarakatan nasional.

“Hari ini kita melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Pemasaran Produk Karya Narapidana, yang tidak lain bertujuan untuk mengakselerasi penjualan barang dan jasa hasil karya warga binaan. Ini termasuk produk UMKM dan produk ketahanan pangan yang menjadi bagian dari pembinaan kemandirian di dalam Lapas,” tegas Rusdedy.

Ia juga mengajak seluruh jajaran petugas untuk terus memperkuat sinergi dan integritas dalam melaksanakan fungsi pembinaan, serta menjadikan momen ini sebagai semangat baru dalam membangun sistem pemasyarakatan yang produktif, terbuka, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

“Kami berharap pembangunan kantor ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai secepatnya, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan. Tidak hanya untuk warga binaan, tapi juga sebagai kontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi daerah,” imbuhnya.

Langkah ini turut mencerminkan orientasi baru sistem pemasyarakatan Indonesia yang tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan pembinaan moral, tetapi juga pada aspek pemberdayaan ekonomi sebagai bekal reintegrasi sosial narapidana pasca-pembebasan. Dengan adanya kantor pemasaran ini, produk warga binaan diharapkan tidak hanya memiliki nilai jual lebih tinggi, tetapi juga mampu bersaing secara sehat di pasar lokal maupun global.

0 Komentar