Garut – Tragedi dugaan perundungan yang mencuat di media sosial telah membawa dampak buruk tak terduga bagi ratusan siswa SMAN 6 Garut. Setelah kasus ini menjadi sorotan nasional, para siswa mengaku kini menjadi korban “perundungan balik” oleh masyarakat. Mereka pun merasa tertekan, dan bahkan takut untuk mengenakan seragam sekolah.
Beberapa siswa yang ditemui menyatakan perasaan sakit hati dan ketidakadilan atas hujatan yang mereka terima.
“Pokoknya setelah kejadian ini, kami banyak dihujat oleh masyarakat. Kita juga sampai sekarang agak takut untuk memakai seragam karena melihat logo sekolah sama seragam batiknya,” tutur salah satu siswi dengan nada lirih, Kamis (17/7).
Seorang siswa lain bahkan menceritakan pengalaman pahit saat pulang sekolah.
Baca Juga:Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan dalam Kasus Dugaan Perundungan di SMAN 6 GarutPengamat Pendidikan Sarankan Calon Kadisdik Garut Harus Berasal dari Latar Belakang Pendidikan
“Kalau saya pulang sekolah, saya sering dikatain di sekolah pembunuh, atau sekolah pembully. Malah sampai orangtuanya bilang jangan sampai ke depannya disekolahin di sana,” ungkapnya.
Dampak psikologis ini membuat sebagian besar siswa memilih untuk selalu mengenakan jaket saat bepergian demi menutupi identitas sekolah mereka.
“Kami juga kalau sekolah selalu pakai jaket, karena pasti dikatain sama masyarakat kalau sudah kelihatan logonya. Jadi sekarang malah kami yang dibully sama masyarakat, kami yang tertekan,” imbuh siswa lainnya.
Tekanan paling berat, menurut mereka, datang dari media sosial. “Apalagi di media sosial, banyak perkataan yang menyakitkan bagi kami. Kami sampai sudah enggak mau melihat media sosial. Kenapa kami yang enggak bersalah jadi kena imbasnya? Kenapa sekolah kami sekarang jadi dihujat se-Indonesia?” keluh seorang siswi.
Para siswa berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara adil. Mereka meminta agar ibu dari pihak yang merasa dirundung dapat datang ke sekolah untuk bermusyawarah.
“Kami berharap supaya ibunya datang ke sekolah dimusyawarahkan dengan baik, jangan satu pihak kalau menggiring berita. Ini jadinya ke mana-mana, dampaknya sangat luas, satu sekolah, ratusan murid jadi kena imbasnya,” harap mereka.
Mereka juga menyayangkan sikap ibu tersebut yang menurut para siswa enggan datang ke sekolah meski sudah beberapa kali diundang.