GARUT – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengintruksikan kepada seluruh siswa-siswi sekolah di Jabar untuk masuk lebih awal yakni pukul 06:30 WIB mulai tanggal 14 Juli 2025 ini.
Akan tetapi di Kabupaten Garut, menurut Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah XI Garut Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Aang Karyana, ada beberapa sekolah yang mengajukan kepada pihaknya untuk tidak masuk di jam tersebut dengan alasan jarak rumah siswa dengan sekolah yang dirasa terlalu jauh.
“Di Garut ada beberapa sekolah yang mengajukan ke saya seperti di Cisewu, intinya dia tetap ingin (masuk) jam 7 karena masalah jarak, dan kita perbolehkan. Jangan memaksakan,”Ujar Aang Karyana, Senin (14/7).
Baca Juga:Hasil Tabayun DPRD Garut , Komite, dan Sekolah: Rizki Keluar Sekolah Bukan karena Ditahan Kartu UjianPLT Kadisdik Garut Minta Sekolah Swasta Tingkatkan Promosi di Tengah Kebijakan Penambahan Rombel
Selain masalah jarak, Aang juga menyebutkan, bahwa masuknya siswa sekolah pada pukul 06:30 itu tidak sepenuhnya harus diperbolehkan. Artinya, ada beberapa kendala yang harus dihadapi siswa jika dipaksakan tetap masuk sekolah lebih awal.
“Tapi ada juga yang tidak diperbolehkan masuk jam setengah 7, misalnya dari segi transportasinya yang sulit, letak geografisnya, atau misalnya ada yang sulit karena harus menyebrang sungai, itu tidak masuk jam setengah 7 juga diperbolehkan,” katanya.
Meski begitu, Aang mengatakan bahwa intruksi yang dikeluarkan oleh Dedi Mulyadi tersebut cukup baik mengingat dengan adanya aturan tersebut siswa sekolah bisa bangun lebih awal.
“Dengan masuknya jam setengah 7 itu, anak anak bisa membiasakan diri untuk bangun lebih subuh, setelah itu dia bisa bantu-bantu dulu kemudian pergi. Nah di jalan itu pergi jam setengah 7 dengan jam 6 itu berbeda, misalnya dari kelenglangan jalan, anak-anak bisa terhindar dari polusi karena belum banyak kendaraan yang berlalu lalang,” katanya.
Selain itu, Aang juga menilai, masuk sekolah lebih awal bukanlah hal yang baru.
” Intinya saya setuju, sebetulnya untuk beberapa wilayah masuk setengah 7 itu bukan hal yang baru. Anak saya saja (sekolah) di Bandung itu masuknya jam setengah 7,” lanjutnya.
“Karena dari jam setengah 7 ke jam 7 itu akan ada pembiasaan yang nantinya tidak mengganggu pelajaran misalnya ada solat duha terlebih dahulu,” pungkasnya. (Ale)