Garut – Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah hunian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung program ketahanan pangan pun semakin besar. Di Jawa Barat, program ketahanan pangan ini telah menjadi fokus utama, selaras dengan program Astacita Presiden dan 13 program migrasi atau pemasyarakatan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan ini dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh Lapas maupun Rutan, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
“Kalau lihat dari semakin banyak jumlah hunian, tentu sumber daya manusia yang dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan lebih besar lagi,” ujar Kusnali, Rabu, (11/6).
Baca Juga:PKL Simpang Lima Dipindahkan ke Halaman MPP Garut, Begini Kata Dedi MulyadiDesa Barusari Sosialisasikan Pembentukan Posbakum, Warga Didorong Melek Hukum
Jawa Barat memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan. Salah satu contohnya adalah Lapas Cirebon, yang memiliki lahan memadai untuk mendukung program ini.
“Lapas Cirebon memiliki lahan yang cukup memadai sehingga bisa men-support, bisa mendukung terhadap perubahan tersebut,” tambahnya.
Ia juga menyoroti bahwa sektor pertanian sangat mendominasi di Jawa Barat dalam konteks ketahanan pangan di Lapas dan Rutan. Berbagai komoditas pertanian dibudidayakan, mulai dari melon hingga padi.
“Sebenarnya kalau di Jabar ini pertanian lebih mendominasi, mau melonnya, mau padinya, sebenarnya kalau di jabar ini pertanian lebih mendominasi, mau melonnya, mau padinya, kemarin di Warungkiara dapat panen melon sekitar 20 ton,” tuturnya.
Dengan upaya ini, diharapkan Lapas dan Rutan di Jawa Barat tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga sebagai pusat produktivitas yang berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Program ketahanan pangan yang dilaksanakan di Lapas dan Rutan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga binaan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas.
“Ketahanan pangan yang dilaksanakan baik dari Rutan dapat mendukung, men-support dan dampak positifnya tentu bisa dirasakan oleh masyarakat dari kegiatan tersebut,” pungkasnys.(rizki)